watch sexy videos at nza-vids!

skip to main | skip to sidebar Cerita X Seru

Home About Contact Home About Contact Grup ini adalah grup yang berisikan materi-materi berbau pornografi atau menceritakan adegan seksual tanpa sensor, hanya kami tujukan bagi kalangan dewasa berusia 17 tahun keatas dan telah menikah.. Jangan pernah meniru adegan dalam cerita DOSA!!! ARISAN Berbuah Petaka Label: Pemerkosaan 0 komentar

Minggu, 10 Januari 2010



Maesaroh duduk dengan tegang. Dua lelaki di hadapannya menunggu jawaban.
"Bagaimana Mbak ? kami tagih ke suami mbak atau...." kata salah satu lelaki. Sebut saja namanya Roy.
Setahun lalu, perempuan berusia 33 tahun itu memimpin sebuah kelompok arisan tanpa sepengetahuan suaminya. Tak banyak pesertanya. Cuma 20-an orang. Tapi setorannya sampai 25 juta per orang. Sampai putaran ke 15 lancar-lancar saja. Tapi setelah itu mulai seret. Penyebabnya, sebagian uang peserta ia investasikan ke bisnis lain. Dan ternyata, bisnis itu pun bubar.
Akibatnya, kini Maesaroh berhutang pada 5 peserta terakhir. Dan 2 lelaki ini adalah suami dari 2 peserta terakhir.
Kalau cuma tagihan biasa, dia bisa menjawabnya dengan cepat. Perempuan ini bukan orang bodoh. Dia sarjana. Tapi, dua lelaki ini menawarkan sesuatu yang membuatnya serba salah.
"Layani kami masing-masing 5 kali dan utang Mbak lunas. Suami nggak perlu tahu..." tawar Roy dan temannya, Ronny.
"Gila !" pekik Maesaroh.
"Ya, memang gila. Tapi masalahmu segera selesai. Coba dihitung... kamu berarti dapat bayaran 5juta sekali melayani kami. Wah, artis aja nggak semahal itu kok..." sahut Ronny.
Maesaroh mulai bingung. Tawaran itu begitu menggiurkan. Tapi, sungguh ia tak membayangkan harus melayani dua lelaki itu.
"Saya butuh jawaban sekarang, Mbak. Kalau tidak, saya telepon suami Mbak sekarang," kata Roy sambil mengangkat HP-nya.
"Tapi.... saya lagi hamil,"
"Berapa bulan Mbak ?"
"Tiga...."
"Nggak apa-apa. Malah kita bebas buang sperma di dalam memek Mbak. Mbak nggak perlu khawatir mengandung anak kami,"
"Eh.... 5 x... setelah itu.... semua selesai ?" wajah Maesaroh pucat pasi.
"Ya... semua selesai," sahut Roy. "Bagaimana ?"
"Bbb... baiklah kalau begitu," sahutnya setelah terdiam beberapa lama.
Roy dan Ronny tersenyum dan saling berpandangan.
"Kalau begitu, sekarang berdiri di depan kami," lanjut Roy.
Ibu muda itu pucat pasi. Ia kini berdiri setengah meter di depan Roy dan Ronny. Dua lelaki itu memandangi Maesaroh dengan pandangan seperti menelanjangi. Ditatapnya Maesaroh dari bagian kepalanya dengan baju terusan hijau muda bermotif bunga-bunga kecil dan sepasang kakinya yang berkaus kaki.

"Ihhh...." Maesaroh menepis tangan Roy yang menjamah pangkal pahanya. Roy melotot.
"Jadi nggak nih ? Kalau nggak jadi ya sudah.... aku nagih utangmu sama suamimu saja ! Dengar ya.... kamu sekarang jadi budak kami. Sekali lagi kamu menolak, kesepakatan kita batal !" bentak Roy.
Maesaroh gemetaran. Sebab, begitu selesai mencak-mencak, Roy langsung mencengkeram pangkal pahanya kuat-kuat.
"Wah.... kamu nggak pakai celana dalam ya ?" kata Roy sambil tertawa-tawa. Dicubitinya tundun vag1na Maesaroh dari luar jubahnya. Sesekali ditariknya rambut kemaluan perempuan itu. AKibatnya Maesaroh sesekali memekik kesakitan. Apalagi, Ronny pun ikut-ikutan meremas-remas vag1nanya.
"Memekmu gemuk juga...... ayo Mbak, angkat bajumu. Kita mau lihat memekmu...." ujar Ronny. "Jangan tunggu kami perintah dua kali !" lanjut Ronny sambil mencubit vag1na Maesaroh dengan gemas.
"Aihhh...." Maesaroh memekik kesakitan.
Kedua tangan ibu muda itu terlihat gemetar saat mengangkat bagian bawah baju terusannya. Segera saja kedua tungkainya yang berlapis kaus kaki krem terlihat. Betisnya terlihat mulus, lalu sepasang pahanya.....
Wajah Maesaroh merah padam ketika akhirnya busananya tersingkap sampai ke pinggang.
"Wow.... nggak rugi kalau kita hargain memek ini 25 juta...." kata Roy.
Tubuh Maesaroh bergetar ketika Roy membelai rambut kemaluannya yang tak seberapa lebat dan tercukur rapi. Namun, perempuan muda itu terpekik ketika tiba-tiba Roy menjambak rambut keriting itu.
"Ayo, berdirinya ngangkang.... yang lebar ! Aku mau lihat lubang memekmu !" perintah Roy.
Maesaroh makin jengah. Baju panjangnya baru saja dilucuti Ronny. Lelaki itu pun bersorak ketika menyampirkan lebar Maesaroh dan mendapati perempuan itu ternyata tak mengenakan bra.
"Bisa kendor tetekmu kalau jarang pake BH !" kata Ronny sambil memeluk Maesaroh dari belakang dan kedua tangannya meremas payudaranya. Ibu jari dan telunjuknya menjepit puting Maesaroh dan melakukan gerakan mengurut. Hasilnya, dari kedua putingnya memancar ASI. Cukup deras karena payudaranya terlihat padat berisi.
"Ah... jadi haus...." Ronny dengan bernafsu melahap kedua puting Maesaroh berganti-ganti. Ibu muda itu cuma bisa menggigit bibirnya.
Tubuhnya kini terlihat menggeliat-geliat. Rasa geli di kedua putingnya masih amat menyiksa ketika tiba-tiba dirasakannya dari arah bawah ada yang memaksa menyusup ke celah liang vag1nanya.
"Wow.... memekmu anget !" kata Roy. Rupanya, ia menusukkan jari telunjuk dan jari tengahnya ke vag1na perempuan itu.
Roy terus menggerakkan dua jarinya keluar masuk liang vag1na Maesaroh. Roy tiba-tiba berhenti sejenak. Dibimbingnya kaki kanan Maesaroh naik ke sofa yang didudukinya. Wajah Saroh memerah. Posisi itu membuat selangkangannya makin terbuka luas. Dan vag1nanya kini tepat di depan wajah Roy !
"Ini baru sip...." lanjut Roy sambil menguakkan bibir kemaluan perempuan dewasa itu dengan dua ibu jarinya.
Maesaroh menggigit bibirnya. Terasa lidah Roy menyentuh bagian yang amat sensitif. Sementara Ronny masih asyik mengulum kedua putingnya sambil terus meremas-remas payudaranya yang pejal.
Jengah, malu, marah dan takut bercampur jadi satu. Tapi tak urung rangsangan pada bagian-bagian sensitif itu membuat Maesaroh terpengaruh juga. Sesekali tubuhnya bergidik merasakan sensasi nikmat. Maesaroh tak bisa menyembunyikan perasaan itu ketika dua jari Roy kembali mengaduk-aduk vag1nanya. Bersamaan dengan itu, lidah Roy intens menyapu klitorisnya dan tiba-tiba saja kedua bibirnya menyedot tonjolan kecil di pangkal vag1nanya itu.
"Eungghhhhh... owhhhh....." Maesaroh mendesah. Tubuhnya mengejang-ngejang seperti orang kesetrum. Kedua tangannya menjambak kepala Roy. Dan yang tak bisa dibohongi adalah merembesnya cairan bening dari sudut-sudut dinding vag1nanya.....
"He he he.... harusnya kamu yang bayar saya. Kamu belum pernah merasakan orgasme yang seperti ini sama suamimu kan ?" goda Roy, kali ini sambil mempercepat kocokan dua jarinya di vag1na korbannya.
Maesaroh yang baru saja terlanda orgasme seperti terlonjak. Ia dilanda kenikmatan baru yang jauh lebih dahsyat. Kali ini ia tak malu-malu lagi mendesah, memekik dan merintih-rintih menahan rasa nikmat di vag1nanya. Suara kocokan jari di vag1nanya ditambah desah dan rintih Maesaroh membuat Roy makin bersemangat.
Maesaroh betul-betul seperti kuda liar. Ia mendesah, memekik, merintih sambil menggeliat-geliatkan pinggulnya, seolah ingin dua jari Roy menyentuh setiap sudut bagian dalam vag1nanya. Sampai akhirnya, tubuh Maesaroh melorot dan menggeletak di atas sofa bersamaan dengan rintihan panjang.
Roy dan Ronny berdiri memandangi tubuh telanjang Maesaroh yang mengejang-ngejang. Pangkal pahanya tampak mengkilap oleh cairan vag1nanya sendiri. Maesaroh tiba-tiba menangis terisak-isak begitu menyadari keadaan dirinya. Ia langsung menekuk tubuhnya dan berbaring miring.

"Sudah, nggak usah munafik.... memek lo bisa menikmati kok.... nih sekarang gue kasih ****** betulan !" Roy kemudian menunggingkan tubuh Maesaroh.
Lalu, dari belakang tanpa kesulitan ia memasukkan Pen1snya. Sambil berpegangan pada bokong perempuan itu, ia mengeluarmasukkan Pen1snya.Maesaroh menjerit-jerit kecil karena lelaki itu menyetubuhinya dengan kasar. Tubuhnya terguncang-guncang seiring benturan pangkal paha Roy di bokongnya. Kedua payudaranya tampak berayun-ayun.
Kali ini, kesadaran membuat Maesaroh tak mampu menikmati lagi persetubuhan itu. Pen1s Roy kini terasa bagai sebatang kayu yang menyakiti bagian tubuhnya yang paling sensitif. Apalagi, Roy juga melakukannya dengan amat kasar.
Tidak terlalu lama, tetapi bagi Maesaroh serasa seharian penuh ia mengalami perkosaan itu. Ibu muda itu menahan bibirnya dari menjerit ketika Roy dari belakang menangkap kedua payudaranya yang berayun, lalu menjadikannya bagai tali kekang kuda. Sambil membetot kedua gumpalan daging kenyal itu, Roy menghentak-hentakkan Pen1snya sejauh mungkin ke dalam vag1na Maesaroh.
Maesaroh merasakan payudaranya luar biasa ngilu. Sementara vag1nanya pun terasa amat pedih.... Ibu muda itu merintih dan mengerang sepanjang perkosaan brutal itu. Rintihannya terdengar memilukan saat Roy berejakulasi di dalam vag1nanya. Semburan cairan kental dan hangat dari Pen1s Roy terasa bagai cairan cuka yang disiramkan ke atas luka.
Roy mencampakkan begitu saja tubuh Maesaroh ke lantai setelah tetes terakhir spermanya ditumpahkan ke rahim perempuan malang itu. Maesaroh berbaring menekuk tubuhnya di lantai rumahnya sendiri. Dari belakang terlihat cairan putih kental menetes di sela-sela bibir vag1nanya. Maesaroh terisak-isak....
Tiba-tiba Rony mendekati Maesaroh dan menendang bokongnya. "Bangun ! Cepet bersihin memek lu..... gue juga pengen !" katanya.
Maesaroh sebetulnya enggan bangkit. Tapi ia akhirnya beringsut juga setelah Rony menyentuh bibir vag1nanya dengan jempol kakinya.
Susah payah perempuan berhidung mancung itu bangkit. Diulurnya panjangnya hingga menutupi kemaluannya.

"Ngapain pake ditutup segala ? Ditutup juga orang tetap ngebayangin memekmu..." kata Roy sambil menjamah pangkal paha Maesaroh.
Perempuan itu mencoba mengelak. Tapi Roy malah menampar bokongnya.
"Biarin aja Roy, ntar juga dia buka lagi itu memek," timpal Rony.
Kedua lelaki itu terkekeh-kekeh. Maesaroh tertatih-tatih menuju kamar mandi. Sebentar kemudian terdengar suara air berkecipak. Pasti itu suara air yang disiramkan ke vag1nanya.
Memang Maesaroh berupaya membersihkan sperma yang tertumpah ke dalam vag1nanya. Dua jarinya ia masukkan sejauh-jauhnya ke dalam vag1nanya, berupaya mengeluarkan cairan putih kental. Bergayung-gayung air ia siramkan ke vag1nanya.
Maesaroh sadar, setelah keluar dari kamar mandi ia masih harus melayani satu lelaki bejat lagi. Tapi ia merasa tak sanggup untuk membiarkan sperma lelaki sebelumnya berlama-lama melekat di tubuhnya.
Di kamar mandi tergantung sehelai jubah dari kain batik tipis. Biasanya baju itu dipakai Maesaroh hanya untuk di dalam rumah. Diambilnya pakaian itu dan dikenakannya. Bagaimanapun, dia merasa lebih nyaman dengan pakaian itu daripada tanpa bra dan cd.
Dengan tegang, Maesaroh keluar kamar mandi dan menuju kamar tamu.
"Wah.... sudah pake baju. Nggak apa-apa deh. Aku tetep nafsu. Malah lebih nafsu sama perempuan yang berjubah daripada sama perek sarkem," kata Rony. "Lo nggak usah buka baju....yang penting memek lu tetep bisa gue masukin ****** gue ," lanjutnya sambil melepas celananya lalu berbaring di karpet.





Rony kemudian mengarahkan agar Maesaroh mengangkangi perutnya, menghadap ke arah kaki. Tanpa banyak cakap, Maesaroh menurut. Dia mulai sadar, kalau melawan berarti dia akan mendapat perlakuan kasar.
Roy duduk santai di sofa, menonton aksi temannya mempermalukan perempuan alim itu. Di bawah, Rony mengintip lewat bawah jubah Maesaroh. Pemandangan yang super langka. Dari bawah ia bisa melihat bongkahan pantat Maesaroh, vag1nanya hingga sepasang payudaranya.
Rony kemudian mengarahkan Maesaroh untuk merangkak di atas tubuhnya. Kepalanya masuk ke bawah jubah perempuan itu. "Emut ****** gue !" perintahnya.
Tanpa banyak tanya, Maesaroh mulai menyentuh Pen1s Rony yang lunglai. Ia baru mulai mencium kepala Pen1s Rony ketika merasakan bibir vag1nanya disentuh jemari lelaki itu. Maesaroh mulai mengulum Pen1s Rony. Perlahan Pen1s yang lunglai itu mengeras. Maesaroh sendiri mulai terangsang karena sentuhan jari Rony di klitorisnya. Kini, dua jari Rony malah mulai mengaduk-aduk vag1nanya.
"Eunghhhh.... mmfffhhhh..." Tiba-tiba Maesaroh mengerang. Sebabnya, Rony merangkul pinggulnya dan menarik ke arah wajahnya. Akibatnya, vag1na Maesaroh menempel ketat di bibir Rony yang langsung melumatnya.....

Pen1s Rony sudah menegang penuh. Itu membuat Maesaroh kesulitan bernafas. Ditambah lagi, hisapan Rony pada klitorisnya dan juluran lidah Rony ke dalam liang vag1nanya membuat nafas Maesaroh makin memburu. Roy tidak diam saja melihat adegan itu. Dipeganginya bagian belakang kepala Maesaroh yang terbungkus j1lbab.
"Terus isep-isep..." katanya sambil memilin puting kiri Maesaroh.
Maesaroh terus mengerang-ngerang. Sebagian besar karena rangsangan hebat di vag1nanya. Dia nyaris tak peduli lagi bahwa bagian tubuhnya yang paling privat saat ini tengah dijilati lelaki tetangganya dan satu lagi lelaki sedang bermain-main dengan payudaranya. Dia bahkan mulai mengangankan batang Pen1s yang keras segera menjolok lubang vag1nanya.....

Tiba-tiba Maesaroh melepaskan kulumannya dan dari mulutnya keluar desahan seperti seorang perempuan yang hampir mencapai orgasme. Roy mengangkat dagu dagu Maesaroh.
"Ayo... nggak usah malu-malu. Masukin ****** dia ke memekmu," katanya.
"Iya Mbak.... memek Mbak udah basah banget nih," timpal Rony.
Antara malu dan ingin sejenak membuat bingung Maesaroh. Tapi tak urung akhirnya dia bangkit, berbalik menghadap Rony, mengangkanginya dan mengangkat bagian bawah baju panjangnya. Lalu ia berjongkok. Sambil menggigit bibir dan memejamkan mata ia memasukkan Pen1s Rony ke vag1nanya.
Roy menyingkap jubah Maesaroh sehingga masuknya batang Pen1s Rony terlihat jelas. Maesaroh menggigit bibirnya. Namun dari mulutnya tetap terdengar suara erangan kenikmatan....

Maesaroh merasakan sensasi luar biasa. Pen1s Rony terasa menyesaki vag1nanya. Bahkan ujungnya terasa menekan sampai ke dinding rahim. Sensasi itu membuatnya melambung dan segera ingin menuntaskannya. Akal sehatnya sudah tertutupi oleh nafsu. Tanpa sadar ia menaikturunkan pinggulnya. Makin lama makin cepat. Ia makin tergila-gila saat tangan Rony menyusup ke balik jubahnya dan meremas-remas sepasang payudaranya. ASI yang keluar dari kedua putingnya membasahi bagian muka jubahnya.
Maesaroh terus menggoyang-goyang tubuhnya ke segala arah. Erangannya makin tak terkendali. Ia tak sadar, Roy tengah merekam aksinya dengan kamera HPnya. Ia juga tak peduli saat Roy melepas jubahnya. Hingga kini aksi penuh nafsu seorang ibu muda itu pun terekam HP Roy dengan durasi yang lumayan panjang.
"Arrhh.... mmmmpppfff..... eungghhhh...." Maesaroh merintih, mendesah dan mengerang panjang saat orgasme menerpanya. Tubuhnya melengkung ke belakang, ke kanan dan kiri. Lalu ambruk di atas perut Rony.

Nafasnya masih tersengal-sengal, ketika Rony tiba-tiba menelentangkan tubuhnya. Pen1snya masih menancap di vag1na Maesaroh. Diletakkannya kedua kaki perempuan itu ke atas bahunya. Tubuh Maesaroh kini tertekuk di bawah tekanan Rony. Kedua tangan lelaki itu mencengkeram sepasang payudara Maesaroh sampai ke pangkalnya.
"Dasar gatel !pake jubah tapi memeknya gatel.... Makan nih, Konntoll gue !!!" bentak Rony sambil menggenjot dengan kasar. Kedua tangannya membetot-betot payudara Maesaroh.
Selepas diterpa orgasme dahsyat, rasa malu dan bersalah menyiksa Maesaroh. Kini siksaan itu bertambah dengan rasa sakit pada payudara dan vag1nanya. Rony makin gila-gilaan menggenjot vag1na Maesaroh. Saat itulah Maesaroh menyadari Roy tengah merekam dengan kamera HPnya.

"Aakhh,... ouhhh... jangan.... tolong... jangan direkam....." pintanya. Tentu saja Roy tak peduli.
Tiba-tiba terdengar Rony menggeram. Lelaki itu bergegas bangkit, mengangkangi wajah Maesaroh dan memaksa perempuan itu mengulum Pen1snya. Sambil memegangi bagian belakang kepala Maesaroh Rony akhirnya menumpahkan spermanya ke dalam mulut perempuan berhidung mancung itu.
Maesaroh megap-megap. Ini untuk pertama kalinya dia menelan sperma. Rongga mulutnya dipenuhi cairan kental berbau khas itu. Ketika akhirnya Pen1s Rony ditarik keluar dari mulutnya, Maesaroh terbatuk-batuk. Sperma menyemprot dari mulut ke dadanya.
Dua pemerkosanya berjongkok di dekatnya. Roy memilin putingnya yang pedih.
"Kita masih punya banyak kesempatan ketemu, Mbak Saroh. So, rawat baik-baik tubuhmu, terutama memek dan tetekmu ini.... oke ?"
Kedua lelaki itupun berlalu meninggalkan Maesaroh yang lunglai di lantai. Telanjang dan ternoda..

Diposkan oleh Dee Namaku di 21:25 Wanita Desa Yang Sensual Label: Setengah Baya 0 komentar


--------------------------------------------------------------------------------
Kisah ini merupakan pengalaman pertamaku bermain cinta dengan wanita selain istri, peritstiwa itu sendiri terjadi kira-kira 3 bulan yang lalu disuatu daerah di Jawa Tengah, diawali dari adanya tugas kantor yang mengharuskan aku untuk melakukan suatu training untuk beberapa cabang di daerah. Saat itu menginap di hotel kota S dan kadang tidur dikantor/unit yang ada di desa.

Kejadian ini bermula secara tidak sengaja waktu aku nginap di desa A, yaitu paginya hari Sabtu yang ternyata merupakan hari pasaran untuk desa A sehingga aku tidak melepaskan kesempatan untuk melihat keramaian di pasar…begitu asiknya memperhatikan barang dagangan yang ada tanpa sengaja menabrak ibu yang belanja, sehingga semuanya tumpah termasuk gelas yang baru dibelinya…..karena merasa bersalah maka saya memaksa untuk mengganti gelas tersebut, nama ibu itu sebut saja Ibu Mirna dengan usia kira2 41 tahun dan setelah menyebutkan letak rumahnya yaitu di ujung jalan desa belok ke kiri, saya berkata akan datang sore nanti untuk mengganti gelas yang pecah.

Jam 4 sore setelah mandi, langsung berangkat ke rumah Ibu Mirna dan ternyata rumah tersebut terletak di ujung jalan yang cukup sepi, ditemui oleh seorang lali-laki yang berusia kira2 50 Th yaitu bapak Najib yang ternyata suami Ibu Mirna setelah menjelaskan maksud kedatangan saya, terjadilah obrolan yang semakin akrab. Setelah dipanggil keluarlah ibu Mirna membawa minuman dan kue, dan tanpa sengaja saya memperhatikan dan tergetarlah hati, karena dengan memakai kebaya yang sedikit ketat dan rambut basah sehabis mandi, terlihat kecantikan khas wanita desa dengan kulit putih dan bodi yang kencang walau telah berusia 41 tahun, dan yang membuat mata melotot adalah belahan buah dadanya yang kelihatan montok sekali.

Tanpa terasa waktu makan malam telah tiba, dan mereka memaksa saya untuk ikut makan malam, stelah makan Pak Najib pamit untuk menghadiri pertemuan di desa sebelah untuk urusan pengairan sawah, dan saya dipersilakan untuk berbincang dengan ibu. Rumah tersebut sepi karena anak pertama yang sudah kelas 1 SMA sedang camping, anak kedua yang SMP sedang belajar dirumah teman dan sikecil sedang di rumah Saudara, suatu kebetulan yang tidak terduga. Sepanjang obrolan mata tidak pernah lepas dari tubuh dan dada ibu Mirna, dan akhirnya ibu Mirna bertanya, “Dik Amar matanya ngeliat apasih?”

sambil malu saya berkata jujur bahwa saya kagum akan kecantikannya.

“Orang desa gini kok dikatakan cantik, dikota pasti bayak yang cantik?” kata bu Mirna.

“Iya sih bu…tapi ibu lain, karena walau udah punya anak tiga tapi badan masih bagus, khususnya…….?” Saya berhenti berkomentar.

“Khususnya apa dik?” desaknya.

“Maaf bu…itu tetek ibu besar dan masih kencang?”

Ibu Mirna terlihat malu sambil berusaha menutup dengan tangannya…..dan akhirnya pembicaraan mengarah ke hal yang berbau porno.

“Oh ya dik Amar punya anak berapa dan istri usia berapa?” tanya bu Mirna.

“Satu usia 2 tahun, dan istri usia 27 tahun saya sendiri 29 tahun?” jawab saya.

“Wah sedang panas-panasnya dong?” lanjutnya.

“Panas apanya bu?” saya berusaha memancing pembicaraan ke arah yang lebih hot, karena saya merasa horny dan bagaimana caranya bisa merasakan bersetubuh dengan wanita setengah baya.

“Ah dik Amar berlagak nggak tau…..?” kata bu Mirna sambil tersipu.

“Ibu juga kelihatan segar, pasti kebutuhan itunya juga hot?” pancing saya terus.

Tapi ibu Mirna malah kelihatan sedih….sehingga saya bertanya, “kok jadi kelihatan sedih bu?”.

Akhirnya bu Mirna cerita bahwa kebutuhan bathinnya sejak dua tahun ini jarang terpenuhi, yaitu sejak suaminya jatuh dari pohon kelapa, kejantanan suaminya jarang sekali bisa maksimal.

“Maaf bu…..padahal menurut saya orang seusia ibu pasti sedang puber kedua?”

“Yah memang begitu dik…..tapi harus ibu tahan?”

“Gimana caranya?” lanjut saya

“Ya dengan mencari kesibukan di ladang…..sehingga malamnya capek terus tertidur?” Lanjutnya.

“Wah kalo saya bisa pusing….karena saat ini baru pisah 4 hari dengan istri saya juga udah gak tahan ????” kata saya sambil bergeser duduk mendekat.

“Dik Amar sih gampang, kan di hotel pasti juga nyediain?” katanya.

“Dik Amar kok gak dengerin sih….” kata bu Mirna sambil menepuk paha saya.

Tangan bu Mirna saya pegang…sambil berkata, “abis ada pemandangan yang lebih bagus”, sambil mata terus memandang ke belahan dadanya.

“Ah nakal dik Amar ini?” kata bu Mirna.

Akan tetapi tangannya tatap saya pegang sambil saya remas, karena diam saja berarti kesempatan nih.

Terus tangan saya beralih kepahanya….

“jangan dik?” kata bu Mirna tanpa berusaha menolak.

Dan akhirnya saya beranikan untuk menciumnya, bu Mirna mundurkan kepalanya berusaha menolak… tetapi setelah saya pegang kedua tangannya sambil menatap, akhirnya bu Mirna memejamkan matanya sambil mulutnya sedikit terbuka. Langsung saya cium bibirnya perlahan…dan lama kelamaan ibu Mirna memberikan respon dengan membalas ciuman saya.

Tangan saya langsung tidak bisa diam membiarkan tetek yang begitu menggairahkan, perlahan saya pegang teteknya..sambil sedikit meremas….

“ah..ah jangan dik” tapi tangan bu Mirna malah menekankan tangan saya ke teteknya.

Ciuman saya terus turun ke lehernya sambil berusaha memasukkan tangan ke belahan dadanya, bu Mirna semakin mendesah? “ah…uh…ah terus dik, enak?” kata bu Mirna.

Saya semakin bernafsu…sehingga kancing baju bu Mirna langsung saya lepas? “jangan dik…ntar keterusan?” kata bu Mirna.

“Oh bu…saya udah gak bisa nahan bu, tolonglah? kita sama-sama butuhkan bu?” kata saya.

Akhirnya bu Mirna menyerah..membiarkan mulut saya menyedot putting susunya yang semakin menegang…… “ah…ah….ahhhh dik nikmat dik, terus dik?” desahnya.

Sementara tangan kanan meremas susu sebelah kanan, mulut terus menjilat dan menyedot yang sebelah kiri…..

“ahhhhh…uhhh…..ahhhhh dik udah dik? ibu nggak tahan”.

Tapi tangan bu Mirna malah mengandeng tangan saya ke arah pahanya, yang entah kapan kebayanya udah disingkapkan…..tangan saya langsung ke gundukan memeknya yang masih tertutp cd, dan terasa jembutnya keluar dari samping cdnya.

Tangan saya terus menggosok-gosok memek bu Mirna……..

“ah…ahhhh…ahhhh dik terus dik terus…enak banget?” desahnya dengan logat jawa yang kental.

Akhir dengan seijin bu Mirna…..cd itu saya pelorotin, sehingga terpampanglah memek bu Mirna yang menggunung dan empuk tersebut, dengan bernafsu langsung saya gesek memek tersebut…sambil berusaha menemukan itilnya, tersedengar ibu Mirna semakin mendesah tidak karuan…..

“dik ahhhh enaaaaak dik…enaaaaaakkkkk banget”.

Dan ciuman saya terus bergerak turun…..akhirnya terciumlah bau khas memek wanita, yang membuat saya semakin bernafsu, dan langsung saya jilat memek yang kemerah-merahan tersebut.

“ahhh berhenti dik…jangannnnn?” kata bu Mirna setelah tahu saya telah menjilat memeknya……

saya berhenti dan bertanya, “kenapa harus berhenti bu?”.

“Jangan dijilat dik memek ibu….jijik dan jorok” kata bu Mirna.

“Emang bapak dulu ndak pernah jilatin memek ibu?” kata saya.

“Ndak…?” kata bu Mirna.

“Wah rugi bu?” kataku sambil terus meremas tetek dan menusukkan jari tengah saya ke lubang memek.

“Rugi kenapa dik?” tanya bu Mirna.

“Rasnya nggak kalah sama ng*****in memek ibu….dan juga bikin tambah nafsu” kata saya sambil langsung menjilat memek bu Mirna…..setelah menjilat bibir memek langsung lidah saya masuk mengelitik lubang memek yang semakin basah oleh lender kenikmatan…….lidah terus kuputar dirongga memek sehingga menambah kenikmatan….

“ahhh…ahhhhhh dik…….uhhhhh….ahhhhh…nikmat banget dik? terus dik…terus..jilatin memek ibu….ya disitu dik…terus ….terus…..”

Saat itil bu Mirna aku jilatin dan aku sedot……. “ahhhhh…ahhhhhh….uhhhh…..uuuuuhhhhh dik Irfaaannnnnn ibu mau keluar…ahhhhhhhhh dikkkkkkkkkkk ibu keluar….”

kepala saya langsung ditekan kememek bu Mirna dengan keras…..dan terasa dilidah lendir hasil dari orgasme ibu Mirna. Ibu Mirna memejamkan mata merasakan kenikmatan yang baru didapatnya…….sambil berkata, “benar dik Amar ternyata memek kalo dijiliat dan disedot rasanya nikmat banget…..”

Tiba-tiba ada suara orang datang dari halaman rumah, dan tergesa-gesa kami merapikan baju…….sedangkan cd bu Mirna langsung diumpetin kekolong kursi,….ternyata anak bu Mirna yang kedua pulang dari tempat belajarnya.

Setelah anaknya masuk…..langsung bu Mirna ngomel kenapa kok anaknya pulang cepat nggak sperti biasanya ?

“Ibu belum puas ya…?” Goda saya.

Ibu tersipu sambil berkata…….”iya sih abis sudah lama ibu tidak merasakan hal seperti ini……..apalagi memek ibu pengin di***** pakai ****** dik Amar biar sama2 bisa puas…kan dik Amar belum keluar?” kata bu Mirna.





“Iya sih bu….nanggung rasanya kontolku ini? tapi udahlah bu…karena malam ini saya harus ke kota nginep di hotel, dan lagian anak ibu juga sudah pulang. Tapi yang jelas saya senang bisa memuaskan hasrat ibu…..” sambil tangan saya meremas buah dadanya.

“Ahhhh..dik Amar, tapi rasanya tidak adil kalo Cuma ibu yang mendapat kepuasan…..kalo gitu ibu besok ke kota dan mampir ke hotel boleh nggak dik?” kata bu Mirna.

“Boleh…boleh bu? tapi benar ya bu….iya besok jam 10 pagi” kata bu Mirna sambil tersenyum.

Jam 10 pagi, pintu kamar hotel diketuk orang dan ternyata bu Mirna menepati janji datang, langsung saya peluk dan saya cium…..

“ah dik Amar kok gak sabaran sih?” kata bu Mirna.

Saya nggak peduli…langsung saya lucuti semua pakaian yang dikenakan ibu Mirna, hingga terpampang tubuh telanjang yang begitu menggairahkan, kubimbing ibu Mirna ke ranjang dang langsung saya emut dan saya remas buah dada yang begitu montok dan empuk tersebut?

“aaaaaaahhhhhhhh dik……..dilepas dong bajunya” kata bu Mirna sambil tanggannya melepas baju yang saya kenakan, sekarang kami sama2 telanjang.

Kembali saya cium bibir bu Mirna…terus turun kesemua lekuk tubuhnya.. “ahhhhh….uhhhhh…hisap tetek ibu ……hisap?” mulutku langsung pindah ke susu bu Mirna….sambil tangan menggesek-gesek memek yang terasa kenyal dan hangat, “ahhhhh…..uhhhhhh…..dik……nikmat ……dik…..ib….uuu sudah lama nggak merasakan ng*****…terus…..teruuuuuusssss dik?”.

Ciuman saya terus turun ke perut dan akhirnya sampai ke gundukan memek yang begitu merangsang…..langsung saya jilat….dan saya sedot itil bu Mirna, sambil menggeser posisi ke 69, dan bu Mirna pun tanpa diminta langsung menngemut ****** saya…..

“uhhhhh nikmat sekali buuuuu?” ****** saya terus diemut keluar masuk mulut bu Mirna sambil dipijat….. “uhhhhh….ahhhhhhh….enak sekali buuuuu”, saya juga tidak mau kalah, langsung saya putar lidah saya di memek bu Mirna……sambil tangan saya sedikit menusuk-nusuk anusnya.

“aduhhhhhh dik….apalagi ini……enaaaaaak banget dik….. ahhhhhhhh……. ahhhhhhhhhh”, tiba2 ibu Mirna mengejang dan terasalah cairan yang keluar membasahi bibir, yang langsung aku sedot hingga habis.

Aku biarkan bu Mirna istirahat sejenak…sambil terus memainkan putting susunya yang masih menegang……setelah beberapa saat, mulai saya hujami tubuh bu Mirna dengan ciuman sehingga ibu Mirna kembali memberikan reaksi yang lebih panas……..

“ahhhhhh….uuuhhhhhhh….dik, ayo dik *****in memek ibu…..ibu sudah kangen di*****…..ahhhhhhhhh”, sayapun memutar tubuh bu Mirna untuk mengambil posisi doggy, hingga tampaklah gundukan memek ibu Mirna yang menantang, dengan perlahan kumasukkan batang ****** secara perlahan…karena terdengar ibu Mirna menjerit seraya berkata

“perlahan dik….. memek ibu sudah lama gak di*****……” perlahan aku masuk dan keluarkan kontol….hingga akhirnya semuanya amblas ke dalam memek bu Mirna ……dan reaksi bu Mirna sungguh diluar perkiraan karena dengan goyangan pantatnya yang besar…kontol saya terasa ditarik dan dipijit dengan nikmatnya…..

“ahhhhhh….uuuuuuuhhhhhhhh…buuuuu…ueenna aaak sekali memek ibu?”

Dan saya pun tak mau kalah dengan mengambil strategi 3:1, tiga kali tusukan setangah ****** dan sekali tussukan ****** hingga amblas ke memek bu Mirna…… sepuluh menit kemudian desahan bu Mirna semakin keras…..

“ahhhhhhh dik…memek ibu enak banget…..uhhhhhh ****** adik enaakk banget……uhhhh..ahhhhhh.uuuuuuuuu..ahhhhhh”

“Terus dik…memek ibu udah nggak kuat…….dik…..dik …dik Amar……ibu kekkeeluaaaarrrrrr…..ahhhhhhhhhh”, desahan bu Mirna semakin panjang seiring keluarnya lendir kenikmatan.

Setelah istirahat sejenak…bu Mirna langsung mengurut ****** dan mengemutnya dengan lincah sekali.

“ahhhhh bu……uuuhhhhhh nikmat sekali bu?” desah saya.

kemudian bu Mirna berhenti sambil berkata “dik Amar sesuai janji ibu semalem….maka hari ini ibu akan memberikan kenimatan yang tidak terlupakan bagi ****** dik Amar?”.

Ibu Mirna langsung mengambil posisi di atas…setelah mengurut kontolku beberapa saat….bu Mirna langsung ngangkang dengan membimbing kontolku untuk memasuki lubang memeknya……..terasa sekali perbedaan dengan *****an yang pertama tadi, kali ini memek bu Mirna terasa lebih seret dan terasa lebih hangat.

“oooooohhhhhh……ahhhhhh……uhhhhhhhh bu enankkkkkk sekali memeeeeek ibu……..ohhhhhh ****** saya ibu apain…..uuhhhhhh nikmat banget bu?”.







Ibu Mirna hanya menjawab dengan desahan nafsnya……

“ahhhhhhh…….uuuuuuhhhhhh dik…memek ibu juga nikmat sekali…….”, pantat bu Mirna masih terus bergoyang dengan sekali-kali diangkat, sehinggga membuat kontolku terasa sangat nikmat…..melebihi yang aku rasakan dengan istri.

“ooooooohhhhhhhh…..uuuuuuhhhhhh ennnnnaaakkkk sekali bu………”, nggak percuma aku menginginkan ***** dengan wanita berumur 35-42 tahunan karena memang berbeda permainan sex mereka, mungkin karena lebih berpengalaman…seperti bu Mirna yang memeknya terasa sekali empotannnya kataku dalam hati.

“Ahhhhhhhh…..uuuhhhhhhhhhibu aku udah gak tahan”

“sebentar dik Amar, bareng sama ibu…”, kata bu Mirna sambil terus menggoyang pantat dan menaikkan turunkan sambil mendesah…. “ahhhhh…..dikkkk ..uuuuuuuhhhhh ibu enaaak sekali….ahhhhhh dik ibu juga mau keluar……..”.

“ya bu aku juga…….ahhhhhhhhh………”,

Ibu Mirna mengejang dan terasa lendir membahasi ******.

“terus goyang…bu ….terus ….nikmat buuuuuuuu…ahhhhhhhhhhhhh”, aku menyemprotkan pejuhku kedalam memek bu Mirna secara kuat, akhirnya kami tertidur, hingga jam 12 siang kami makan dan terus melanjutkan ke babak kedua.

Karena waktu tugas di kota S tinggal 3 hari, maka dua hari kemudian kami janjian untuk mengulangi kenikmatan seperti kemarin, itulah pengalaman saya yang pertama dan mungkin yang terakhir, karena saat ini saya sudah tidak bekerja di tempat yang lama, saya sendiri tidak menyangka akan mendapat sensasi kenikmatan yang luar biasa dengan meng***** wanita usia 35 – 42 tahunan, sehingga ****** saya yang normal ukuran orang Indonesia hingga saat ini masih menginginkan hal tersebut terulang, tapi karena tempat bu Mirna yang jauh dan untuk jajan rasanya takut, terpaksalah melakukan onani apabila melihat wanita setengah baya yang menggairahkan.

Diposkan oleh Dee Namaku di 21:21 Babby Sitter Bohay Label: Umum 0 komentar


--------------------------------------------------------------------------------
Aku pernah kost disebuah rumah mewah di Makassar, pemilik rumah tergolong elite dan termasuk sibuk dengan bisnisnya. sedangkan si isteri kerja disalah satu bank swasta.
Suatu hari setelah 1 bulan si nyonya melahirkan panggilannya mBak Wulan, maka datanglah seorang baby sitter yang melamar pekerjaan sesuai iklan dari koran, setelah bercakap-cakap dengan wulan, maka baby sitter tsb yang bernama Ani diterima sebagai pengasuh bayi mereka.
Aku pandangi terus itu baby sitter, wah…setelah pakai baju putih kelihatan sexy banget, guratan celana dalamnya tampak samar-samar….
esoknya, ketika aku mau berangkat kekantor, tiba-tiba ibu kost ku mengenalkan si ani kepadaku, sekilas kulihat buah dadanya yang terbungkus bajuputih dibalik BH wow…seru…kira-kira 36 lah..
Si Ani berumur sekitar 40 tahun, sedangkan ibu kost ku (ibunya si bayi baru sekitar 26 tahun, suaminya kira-kira 30 tahun). Bang…totlong ya..ikut awasin rumah karena ada penghuni baru ( maksudnya baby sitter) sementara aku sudah harus masuk kerja lagi, maklum kerja di swasta cutiku melahirkan cuma 1 bulan, ucapnya kepada ku…
Baik mBa, saya jagain lah…
setelah sekitar 1 minggu si Ani tinggal di rumah kost bersama aku dan pemilik rumah, aku mulai curiga dengan gerak-gerik suami wulan beberapa hari terakhir ini, Aku sering melihat dari sela pintu kamar kost ku, sang suami panggilannya mas Adi suka mencuri pandang badan si Ani yang sedang ngurus bayi di Box bayi, tentunya badannya membungkuk posisi hampir nungging sehingga guratan CD nya semakin tampak jelas dan bentuk pinggul serta betis yang bikin mupeng semua laki-laki, ternyata di usia 40 tahun, si Ani justru bikin gairah lelaki meningkat.
Suatu hari, wulan tidak pulang, dia tugas ke jakarta untuk 3 hari, mas adi kelihatannya seneng banget ditinggal isterinya, semakin saja dia menggoda si Ani, dan sempat mengelus punggung si ani sambil berkata ” emh kasihan mbak ya…kok masih cantik jadi janda…” si Ani cuma menjawab ” ya nasib mas…” sambil tersenyum. aku terus mengintip dari celah pintu kamar kost ku apa yang dilakukan mas adi, dia mulai melakukan jurusnya karena sudah ber bulan2 tidak ketemu lobang vagina wulan, maklum hamil besar dan baru melahirkan.
” mbak ani anaknya berapa? tanya mas adi, 1 mas…jawab Ani. sudah berapa tahun menjada..? tanya adi lagi, yah sudah 3 tahunan lah mas…. jawab Ani.
Mas Adi duduk di sofa dekat box bayi anaknya, sementara tangan kanannya mulai menggosok-gosok batang kemaluannya dibalik training spak yang dia gunakan, sementara si Ani masih tetap membungkuk membelakangi mas adi memberi susu botol kepada sang bayi.
Tiba-tiba terdengar suara mas adi memanggil aku,seakan mengajakku untuk nonton TV seperti biasanya, aku pura-pura tidur dengan pintu tetap ku buka satu senti untuk mengintai apa yang terjadi, lalu mas Adi manggil si-mbok pembatunya yang sudah diatas 50 tahun, ya…den..kata simbok, bikinkan saya kopi terus mbok tidur aja ya istirahat, ya..den…jawab simbok. setelah kopi dihidangkan, kembali Adi menggosok-gosok batang penisnya dibalik training spaknya, aku terus mengintai dengan lampu kamar yang aku matikan, setelah si bayi tertidur, adi ngajak ani untuk duduk disofa sambil lihat TV, si Ani menolak, malu mas…kata si Ani, gak apa-apa ….kata Adi, kamu kan ngerti dong saya sudah 3 bulan tidak bersentuhan dengan wanita, sini…..ajak adi lagi. dengan ragu-ragu si Ani mulai duduk dilantai dekat sofa tempat adi duduk, aku semakin nilik-nilik mereka, Ani…sususmu kok masih kencang ya…ucap Adi, ah…masa mas, masih bagus punya mbak wulan dong…jawab Ani, kenapa mas bilang begitu…? tanya Ani. ah…enggak cuma pingin tau aja kalau susu yg sudah pernah di isep bayi berubah bentuk atau tidak…? kilah Adi. ya..tergantung perawatan…kata Ani. boleh aku raba susumu ni…tanya adi. ah…jangan mas…saya kan sudah tua, juga saya malu….jawab Ani. aku mulai yakin pasti jurus si Adi mengena. sini geser duduknya…kata adi, ah…sudah disini saja mas… kata ani.gak apa-pa…sini… saya penasaran dengan susu yang sudah di isep bayi, pingin lihat…kata adi lagi, jangan mas ah… malu, nanti mbak wulan tau aku dimarahin… kata ani, tidak ada yang tau, semua sudah tidur. kata adi, lalu adi menarik lengan si Ani, dan mulai meraba susu ani denga halus, si ani kelihatan berigidig-an, adi terus gencar berusaha memegang susu ani, sementara ani terus menangkis tangan adi, ketika si ani sibuk menangkis tangan adi, aku melihat kedua paha si Ani yang kadang terkangkang karena sibuk menangkis tangan adi, wow…mulus pahanya, aku mulai jreng juga, karena ruang tengah cukup terang sehingga sering banget aku melihat CD ani yang berwarna ungu muda, dan gundukan vagina dibalik CD yang begitu menggiurkan membuat aku jadi keasyikan nonton dar celah pintu kamar.
akhirnya si Ani menyerah di tangan Adi, dan membiarkan tangan adi meng-griliya susunya, dan si ani pun mulai kegelian sehingga pahanya semakin jelas kulihat karena ani sudah tidak kontrol cara duduknya.
aku mulai terangsang melihat tangan adi dibalik baju putih ani bergerak-gerak, kebayang empuk dan halus susu yang sedang diobok. penis ku mulai tegang, si Ani semakin meringis dengan sesekali membungkukkan punggunya, kegelian. adi mulai memetik kancing baju si ani, maka terlihat susu si ani dibungkus BH warna merah jambu karena si Ani menghadap kamarku dan Adi dibelakang si ani. tangan adi kemudian mengeluarkan sebelah susu Ani dari BHnya, aku semakin tegang karena aku melihat susu yang begitu mulus, puntingnya coklat muda, bahkan aku lebih terfokus ke celah paha si Ani yang sudah semakin jelas karena rok putihnya sudah sediki demi sedikit tersingkap. kelihatannya si Ani sudah mulai terangsang karena aku melihat bagian celah vagina pada CD si ani sudah mulai berwarna ungu tua, berarti sudah basah. ketika si Ani agak bergeser duduknya aku melihat tangan Adi yang kiri memegang penisnya yang sudah tegang banget, sementara tangan kanannya mulai meremas halus susu Ani, kelihatannya adi bukan pemain sex brutal, dia mempermainkan susu si Ani begitu lembut sehingga si Ani mulai mendesah dan tangannya mulai mencengkram tangan Adi yang sedang mengelus susu nya.
sudah mas…aku sudah gak tahan…kata si Ani. aku juga sudah gak tahan Ni…kata si Adi, bantu saya dong Ni…saya pingin keluarkan Sperma yang sudah mengental nih….kata adi dengan nada merayu…jangan mas…aku gak mau, takut hamil….kata ani. tidak ni…kita jangan bersetubuh, saya gesek aja ya di antara celana dalam dan vagina mu….rayu adi, si ani pun sudah kelihatan sangat terangsang, tapi dia tidak menjawab. sementara aku sudah semakin tegang aja nih si ujang…dibalik pintu.






Adi akhirnya turun dari sofa, dan duduk disebelah si Ani di atas karpet, tangan adi mulai mengarah ke vagina si Ani, kembali si Ani meronta, jangan mas…nanti aku gak tahan…kata si Ani, tenang aja…nanti kita sama-sama enak…kata Adi sambil mulai mengelus CD pas di vagina si ani , ani mulai kelihatan kejang-kejang kedua kakinya merasakan nikmat, adi terus mengelus vagina ani dari luar CDnya sementara bibirnya mulai menciumi susu kiri si ani, adegan ini terus berlangsung sekitar hampir 10 menit, kemudian adi melepas training spaknya, dan kelihatan ujang nya si adi yang sudah tegak lurus, tapi si Ani malah membuang pandangannya ke TV, lalu Adi menyingkap rok putih Ani semakin keatas, dan si Ani direbahkan dikarpet, jangan mas…kata si Ani. nggak kok cuma mau dijepitin diantara CD dan Vagina kamu…gak dimasukin kok…kata Adi sambil terus menggosok penisnya. janji ya..mas…kata Ani. bener kok saya janji kata Adi, kemudian adi berbaring disebelah kiri si Ani, dan benar saja, adi julai menaiki separuh badan ani dan paha sampai kaki kirinya adi menindih paha dan kaki kiri si ani dan penis adi diselipkan dari samping CD basahnya ani dekat pangkal paha Ani sementara si Ani tetap terlentang, aku mulai gak tahan lihatinnya, akupun mulai meraba-raba penis ku, terus adi mulai mengesek-gesekan penisnya diantara CD dan Vagina Ani secara perlahan, ani mulai kelihatan menikmati, sambil mengisap punting susu si ani yang sebelah kiri dan meremas susu ani yang sebelah kanan adi terus menggesek penisnya dicelah CD dan Vagina si Ani, ani mulai mengerak-gerakkan pinggulnya keatas kebawah mengikuti gerakan Adi, aku yakin bahwa kelentitnya si ani sudah tersentuh oleh ujung penis si adi, aku pun tambah terangsang melihatnya, aku mulai mempercepat kocokan tangan di penisku, dadaku terasa semakin dag-dig-dug….semakin lama si Adi semakin mempercepat gerakannya, terus menggesek vagina si ani dengan penisnya yg sudah semakin keras, dan si ani pun mulai mengeluarkan suara desahannya, mas…mas…mas…aduh geli sekali…mas….aduuuuh… enak sekali mas….lirih si Ani, tekan sedikit mas…biar ujung nya kena anuku…..
adi mulai merubah gerakannya, dari menggesek menjadi agak menekan vagina si ani, tangan kanan si ani mencengkram tangan adi yg sedang meremas susu kanannya, berarti si ani sudah begitu menikmati gesek-tekan penis si adi. teruuuus… mas…aku nikmat sekaaaaali…. desah si ani.
iyaaa…saya juga Ni….nikmat sekali, punyamu begitu licin dan hangat….adi terus melakukan gesek-tekan…hingga kurang lebih 15 menit.
sudah mau keluar…nih…kata si Adi dengan suara tersendat-sendat, jangan keluarkan dulu mas….tahaaaann…tahan….kata si ani sambil terus menggerakan pinggulnya…..aduuuh…mas…saya mau keluar juga mas…..kata si ani (maksudnya mau orgasme). mas..masukin sedikit ujungnya….kata si ani memohon, terus adi agak menaikin lagi tubuh si ani hampir menindihnya, dan tangan kanannya menuntun penis menuju lubang vagina si ani, dan ah…aaaahh…jangan dimasukin semua mas…aku lebih geli kalau ujungnya saja….kata si ani.
adi terus menggesek-tekan, dan kelihatan si adi mulai menekan-nekan pantanya dan si ani semakin bergoyang kekiri dan kekanan dan kadang-kadang menaikan pinggulnya keatas..lalu ani mulai agak menjerit kecil…Mas…aku mau keluar mas….
ya..ya…keluarkan saja ni…biar tambah licin sahut si Adi…
Tidak terasa penis ku juga mulai mengeluarkan cairan kental sedikit diujungnya….aku terus menyaksikan gesekan penis adi di celah antara CD dan Vagina si Ani, pinggul ani semakin cepat bergerak keatas kebawah, bahkan sesekali diangkatnya cukup tinggi…dan…ah..aaaahh…aaaaaaaahhh….mas aku ke..ke..ke…luaaaaarr…mas….ah….aduuuuuh…m as enak sekaliiiiii……
aku juga ni….aku juga mau keluar…ni…sambil semakin memepercepat gerakan gesek-geseknya, …aduhh..ni…saya keluar ni….oh…oh…oh….adi menyentak-nyentakkan gesekannya sampai lebih dari 3 kali, aduuuh…mas….hangat sekaliiiii….mas.., gerakan adi mulai semakin pelan dan akhirnya adi tertelungkup diatas badan si Ani.
akupun mulai terasa gatal diujung penis ku…dan akh….croooot…croooot….sperma kupun muncrat ke daun pintu. aku jadi lemes..dan mulai aku berbaring di tempat tidurku sambil tetap membayangkan sejoli main adu gesek.
Sememtara Wulan belum tiba, kebetulan Adi tugas ke Manado, so…di rumah hanya tinggal siMbok, si Ani, si orok dan aku.
Saat si orok tidur, aku coba godain Ani, hem..ehem…Ni…kelihatannya kamu kesepian yah..ditinggal Mas Adi…? Tanyaku. Ah…enggaaaaakk…biasa aja…..jawab Ani sambil agak malu-malu.
Memangnya kenapa Mas….? Tanya balik Ani.
Kelihatannya kamu sama mas adi kok semakin mesra sih…? Tanya ku lagi.
Kasihaaannn..mas adi kan sudah lama…eh…maksud saya ditinggal mBak Wulan, gak apa-apa kok….jawab si Ani.
Aku mulai merasa si ani agak khawatir kalau aku mengetahui affairnya dengan Adi.
Sambil baca majalah dan nonton TV, aku pandangi badan si Ani. Mulai dari kulit lengan, susu, perut, bentuk pinggul, paha dan betis. Wow….memang segar dan cukup bikin mupeng, apalagi karena gak ada bos, si Ani gak pake baju Putih Seragam Baby Sitter, dia Cuma pakai baju tidur kulot dan blus bahan katun biasa, jadi aku bisa melihat samar-samar lekuk tubuh dan bayangan bra and CDnya.
Si Ani duduk dekat Box bayi sambil menggoyang box, sesekali dia curi pandang kepadaku seperti ada rasa cemas takut ketahuan affairnya. Dia agak gelisah. Dalam pikiranku, baikan di “selok” aja dech…..
Ni, aku mau pindah kost, kata ku…., lho kenapa mas…..kan Mas adi dan Mbak Wulan orangnya baik, dan Mas sudah diakui seperti keluarganya, juga ini rumah bagus dan harga kost nya katanya kekeluargaan…. Jawab si Ani.





Iya…Ni, tapi aku gak tahan lihatin kamu ama mas Adi, kok akrab banget…..kata ku.
Akrab gimana……? Tanya Si Ani agak ketus, ya lah….emang aku gak tahu kalau kamu sering tiduran di karpet ama mas adi, dan kalau gak salah kamu pernah jalan ama mas adi bawa bayi, ya kan….?
Si Ani gelagapan, dan dia langsung berdiri dari duduknya menghampiriku, aku melihat bentuk perut yang sudah agak kendur tapi malah terkesan sexy, kemudian dia duduk disebelahku. Dia bilang : Mas…tolong jangan bilang mBak wulan, aku kasihan mas Adi dan aku juga terpengaruh karena aku sudah lama tidak disentuh laki-laki, tolong ya mas…. Jawab si Ani memelas. Aku sementara pura-pura terus baca majalah tapi mata terkadang ngincer-ngincer juga tuh susu yang masih sintal dan kelihatan mulus walau baru tampak separuhnya karena tertutup BRA.
Ya…kamu harus ingat Ni, karena nila setitik rusak susu dua-dua-nya. Jawabku sambil godain. Yeee si mas, rusak susu sebelanga…ah…jawabnya sambil menyembunyikan malunya.
Ya…dua-dua-nya Ni…..kalau terus di-uwel-uwel mah….jawab ku.
Si ani mencubit perutku, ah..si mas bisa aja. Nih tak cubit…..hayoooo kapok…!!! Si Ani kayak yang greget campur kesel.
Tapi mas, walaupun bagaimana, aku belum pernah kok bersetubuh dengan mas Adi, yah….hanya sekedar begitu-begitu aja, yang penting mas Adi bisa “keluar”……bener mas aku gak bohong. Kata si ani agak serius.
Lho….sudah apa belum bagi saya gak masalah Ni, jawab ku.
Mas kok gitu sih….? Jawab si Ani sambil meraba-raba kedua susunya. Belum mas belum rusak nih…jawab si Ani sambil mengusap kedua susunya. Ya….percaya deh….jawabku. setelah terdiam beberapa saat lalu :
Ni…pijitin dong pundak saya, tadi saya main golf 18 hole, cukup capek juga…
Weee…maaf ya…aku bukan tukang pijat kok….jawab si Ani agak sengit.
Yah…sudah gak apa-apa, tapi saya juga bukan tukang yang pintar nyimpen rahasia lho…..jawab ku.
Eeeemmmm….si mas ngancam ya…..ya sudah sini, awas kalau ngomong mBak wulan…..jawab si Ani.
Aku duduk di karpet, sementara si ani berlutut dibelakangku, tangannya mulai pijitin pundak dan bahu bagian atasku, dan selang beberapa menit, aku merasa ada yg nempel hangat di punggungku, terasa empuk dan kenyal, aku tebak aja deh ini pasti perut si Ani, aku pura-pura gak merasa apa-apa walau sudah sekitar 10 menit. Lalu si Ani bertanya : mas kepalanya mau dipijit gak….., o…ya…iya Ni. Jawab ku, kemudian si Ani memijit kepala ku…wah enak banget lho Ni. Kamu kok pintar mijit sih…..
Ah..biasa aja mas jawab si ani.
Kemudian Aku merasakan ada yang agak lebih empuk lagi menekan dipunggungku, aku dah nebak deh…ini pasti pubis si Ani, gundukan daging antara perut dan vagina. Dia terus menekan…menekan..semakin terasa hangat dan empuk, aku merasakan kedua pahanya semakin menempel, dia menekan terus dan aku agak sedikit membungkuk sehingga punggung ku semakin menekan pubis nya.
Aduh…Ni. Yang dipijit kepala kok yang enak punggungku ….. terus Ni tekan lagi, kata ku. Ah si mas bisa aja…..mau ditekan lagi? Kata si ani.
Ya…iya…dong, si ani terus menekan-nekan pubisnya di punggungku.
Napasnyapun mulai terdengar mendesah, dan pijitan dikepalaku mulai melemah, tapi pijitan pubis di punggungku semakin terasa kuat.
Apanya yang enak mas…tanya si ani. Punggung ku enak banget Ni, punyamu begitu berdaging dan terasa hangat di punggungku, jawab ku. Sementara si ujang dibalik celana pendek ku mulai menegang dan si ani secara sengaja terus menekankan pubis nya dipunggung ku.
Aduh Ni. Punyaku jadi tegang Ni…….mau pegang nih….? Tanya ku.
Manaaaa….tanya si Ani. Nih….sudah mulai keras gara-gara punggung keenakan…. Jawab ku.
Iya…mas, kok tegang ya….tanya si Ani.
Aku juga gara-gara mas adi jadi sering cepet geli di anu ku. Aku jadi sering mudah terangsang, padahal sudah tahunan gak begini, kata si ani.
Ni, pijit aja punya ku…..tapi yang enak ya….
Tanpa bicara lagi si ani pindah duduk disebelahku, tangannya mulai masuk kesela celana pendekku, dia mulai meraba-raba dengan lembut penis ku, ah….mulai terasa geli, si ani meremas bagian helm penis ku, dipijit-pijit lembut yang membuat penisku terasa semakin geli dan nikmat sekali, oh….Ni, enak banget, teruuuus Ni, desah ku. Tanganku mulai menyusur kebalik Bra si Ani, perlahan ku elus lembut susunya, pelan-pelan ujung jariku menyusur terus hingga kerasa puting susu yang sudah mengeras tapi lembut kulitnya, aku elus terus susunya, sesekali agak ku remas lembut, si ani nafasnya mulai agak tersengal-sengal, aduuuuh…mas, sentuhan tangannya kok lembut banget, aku semakin nikmat mas….terus tangan kanan si ani membuka kaitan Bra bagian belakang, dan tangan kirinya masih terus memijit-mijit ujung penis ku.
Kemudian ku singkap blusnya dari sekitar perut agar dapat kuraih kedua susunya sementara bra dibukanya pelan-pelan melalui sela-sela lengan bajunya. Wah…benar aja, susunya masih mulus, walaupun sudah agak jatuh, namun kekenyalan dan kelembutan kulitnya masih seperti anak-ABG. Ku singkap terus keatas blusnya, punting susu si Ani yang kiri mengarah agak kesamping kiri dan yang kanan agak kesamping kanan, wah ini tanda susu yang masih berkelenjar bagus, walaupun agak turun tapi masih kencang. Isap mas….pinta si ani, perlahan kuisap lembut puntingnya, mulai dengan isapan perlahan lama-lama isapanku semakin kuat sehingga si Ani menjerit perlahan Aaaahhh……aduh mas….kok enak sekali….teruuuus…mas….
Kuisap puntingnya pelan-pelan tapi nyelekit, hingga si ani terbaring karena tak kuat menahan nikmatnya isapan ku. Dan akupun membaringkan tubuhku di karpet, sementara aku terus mengisap punting susunya, si ani mengambil posisi diatas ku dan mulai menempelkan vaginanya ke penis ku, dia masih mengenakan kulot tipisnya, dia tekan vaginanya ke penisku, terasa badan si ani agak bergetar ketika dia tekan vaginanya ke penisku, aku merasakan begitu empuk dan hangatnya daging vagina si Ani, aku merasakan semakin geli di penisku, kemudian si ani mulai menggerakan pinggulnya sehingga tekanan berubah jadi gesekan-gesekan yang perlahan tapi serasa ujung penisku mulai nyelip dibelahan vaginanya walaupun masih terbungkus kulot dan CD, tanganku mulai meraba buah pantatnya dengan menyusurkan tangan diantara celana kulotnya, wah…..lembut dan empuk, pantatnya bukan kencang tapi empuk, kulitnya masih halus. Aku mulai menyelipkan tanganku kesela CD bagian pantanya, aku mulai meraba halusnya pantat si Ani, ketika pantatnya ku elus, si ani malah semakin menekan gesekan vaginanya ke penisku, aku yakin “G-spot” si Ani disekitar pantatnya, kemudian elusan dipantat si ani ku coba rubah dengan pijitan-pijitan ujung jari ku, ternyata si ani semakin terangsang semakin mengesek agak cepat….dan oh….oh….oh….mas….aku mau keluar mas…….mendengar rintihan si Ani, aku bantu proses keluar nya si ani, aku tekan pantatnya dengan kedua tanganku agar vaginanya semakin keras menekan penisku, dan aaaaahhh…aaahhh…seeeeepp..seeeppppp…seperti kepedasan makan lombok, maaaasss…..aku keluar mas…..ah…aaaahhh….si ani seperti setengah menangis, terasa dipenisku vaginanya berdenyut-denyut beberapa kali, sementara dia menekan susu kirinya ke dadaku, dia terus merintih…mendesah….kemudian denyutan vaginanya terasa lagi, nyut..nyuut…nyut…
wah si Ani mengalami orgasme panjang nih…pikir ku.
Kemudian sejenak si ani merebahkan tubuhnya di atas tubuhku, sekitar kira-kira belum semenit, dia mulai menekan-nekan-kan lagi vaginanya ke penis ku kebetulan penisku masih keras, dia mulai mendesah lagi. Seeeeppp…..seeeppp…..seperti orang kepedasan.
Ni, nanti dilihat simBok, kekamar aja yuukkk….ajak ku. Ah tidak mas, simBok sudah tidur, lagian ini bayi kalau bangun gimana….? Jawab si Ani.
Ya…sudah buka saja celanamu Ni….. perintahku.
Jangan mas….gini aja ya….sementara di selipkan penisku kesela CDnya, dan si ani masih berposisi di atas ku.
Ketika penisku mulai menyusup disela CD dan vaginanya, tersa lendir hangat dan licin diujung penisku, dia mulai menggoyangkan pinggulnya dan gesekan belahan vagina yang hangat dan licin mulai merangsang penis ku, aku merasakan betapa enaknya vagina si ani, tapi disisi penisku terasa agak sakit kena sisi CD nya si Ani, aduh Ni, CDmu sakit nih….
Kemudian dia melepas celana kulotnya dan agak menarik CDnya ke bawah, sedangkan aku mulai melepas celana pendek dan CDku maka penisku mulai nyaman banget, apalagi dia mengambil posisi seperti kodok yang mau loncat, dia mulai lagi menggoyangkan pinggulnya perlahan kekiri kekanan..tangan ku mencengkram buah pantatnya dan sesekali kutekan sehingga penisku terasa berada dimuka gawang, kudorong-dorongkan pinggulku naik turun sementara si ani mengoyang kiri-kanan, variasi goyangan semacam ini telah menciptakan rasa geli yang berbeda dengan rasa kalau bersetubuh biasa, penis ku semakin keras, vagina si Ani terasa semakin basah kuyup, namun basah kuyup yang membuat rasa geli dipenisku semakin nikmat, si ani terus bergerak sementara ke dua susunya semakin terasa menggiling dadaku, kenyalnya hangatnya terasa sekali karena T-shirt ku aku angkat ke leher dan blusnya si anipun sudah terangkat sehingga kedua susunya terasa nempel langsung dikulit dadaku, dan tangan si ani yang sedang menahan badannya dilantai kemudian berubah memeluk tubuhku, sehingga susunya semakin menekan di dadaku, gerakan pinggulnya semakin lembut seolah memposisikan titik-titik tertentu dari vaginanya di penisku, kelihatannya si Ani berusaha agar kelentitnya tergesek oleh ujung penisku. Dia begitu aktif mencari titik-titik kenikmatan divaginanya. Kemudian aku mulai menekan nekan ujung penisku ketika terasa jika sudah berada ambang lubang nikmat, aku tidak tahan lagi, ingin sekali aku menancapkan penisku ke vaginanya. Ni…kamu dibawah Ni…. Pinta ku.
Jangan dulu mas, biar lama nikmatnya, soalnya kalau mas di atas pasti mas cepet keluar. Jawabnya dengan kata terputus-putus karena napas si ani seperti orang yang sedang aerobic.
Ya…tapi masukan dong Ni. Aku sudah gak sabar nih….
Iya…iya…tapi pelan-pelan ya mas….biar terasa nikmat. jawab si ani.
Kemudian si ani menghentikan gerakan pinggulnya. Dan memposisikan ujung penisku tepat dilubang vagina yang licin dan hangat. Dia mulai menekan pinggulnya ke bawah, dan penisku pun perlahan mulai menyusup, perlahan banget si ani menarik lagi pinggulnya keatas, aku merasakan gesekan lubang vagina yang halus, licin dan lembut, dia menekan lagi, dan kira-kira sekitar 5 cm penisku masuk, dia tarik lagi pinggunya keatas, aku mulai penasaran karena cara seperti ini menimbulkan kenikmatan yang khas banget, gregel-gregel dinding vagina si ani begitu terasa menggelitik karena gerakan perlahan seolah-olah penisku meraba-raba tiap mili dinding lubang vagina si ani, akupun semakin menikmatinya.
Kemudian desahan demi desahan terus keluar dari mulut si ani, dan……ah…aaaahhh….. pelan-pelan si ani menekan pinggulnya hingga penisku masuk seluruhnya, kemudian dia tarik lagi pelan-pelan…ditekan lagi…..blessss…lagi penisku masuk, begitu terus berulang-ulang hingga sekitar 15 menit, ah… begitu lembutnya permainan si ani, sesekali terasa olehku denyutan-denyutan halus didalam vagina si ani yang terasa seolah menjepit-jepit ujung penis ku. Kemudian si ani memasukan lagi penisku dengan menekan pinggulnya, dia tidak lagi menarik pinggulnya keatas, tapi dia tekan terus agak lama sehingga begitu dalamnya penisku tertanam didalam vagina hangat si ani, kemudian denyutan-denyutan vaginanya…aw..terasa begitu nikmat, cenut-cenut….kemudian ada denyutan panjang yang rasanya begitu menjepit ujung penis ku. Ah..mungkin ini yang disebut empot-empot madura dalam pikirku.
Gaya ML seperti ini terus belangsung hingga kurang lebih ¼ jam, aku benar-benar merasakan nikmat yang baru kali ini kurasakan dibanding dengan kenikmatan saat ML dengan pacarku.
Diujung lubang penisku mulai terasa geli sekali seperti hendak keluar sperma, sementara si ani terus mengayuh pinggulnya perlahan dan tangan kirinya menarik susunya kearah mulut ku, lalu kuisap-isap pelan hingga isapan kuat, si ani mulai tidak dapat mengkontrol gerakannya, dia menggoyang semakin cepat…cepat lagi dan akhirnya jeritan kenikmatan si Ani muncul lagi, dia mencapai orgasme lagi karena terasa oleh penisku jepitan-jepitan vagina dan denyutan-denyutannya yang tak beraturan. Dia mendesah dan menggigit dadaku, dia orgasme panjang. Dan saat penisku dijepit-jepit oleh vagina orgasmenya si ani, akupun gak tahan, geli sekali dipenis ku, sekujur badanku terasa geli linu, merinding dan ah…rasanya nikmat sekali, aku berusaha terus menggerakan pinggulku keatas dan kebawah agar penisku tetap menggesek vagina si ani yang sedang orgasme dan berdenyut-denyut itu, si ani pun sadar kalau aku mau keluar maka dia langsung mengisap punting susuku dan memainkan ujung lidahnya di punting susuku maka penisku semakin terasa geli sekali dan terasa gatal yang teramat sangat diujungnya seolah ingin digaruk terus oleh bagian terdalam vagina si ani, dia semakin aktif mengisap dan memainkan lidahnya di punting susuku dan aku terus menaik turunkan pinggulku akhirnya aku pun crot-crot-crot spermaku muncrat didalam vagina si ani, tanpa sadar si ani mengaduh keenakan, aduuuuhh…mas…hangat sekali……rintih si ani, dan aku merasakn enaknya ketika pertama crot…vagina si ani menjepit, crot kedua vagina si ani berdenyut, dan ketika aku menekan penis hingga maksimal maka disitulah kenikmatan puncaknya dan tidak sadar aku menarik pinggul si ani agar penisku menancap semakin dalam dan crot yang terakhir membuat badanku bergetar-getar sepeti kejang-kejang, dan si ani yang sedang orgasme aku tembak dengan semprotan spermaku, maka disinilah impian kenikmatan yang didambakan semua wanita, hingga selesai proses semprotan spermaku, vagina si ani masih terus berdenyut-denyut dan terdengar suara si ani seperti orang menagis, dia benar-benar merasakan orgasme yang luar biasa, begitu juga aku.

Diposkan oleh Dee Namaku di 21:10 The Ugly Duckling , Cinderella Game Label: Pesta Seks 0 komentar

Sabtu, 09 Januari 2010



Disclaimer

Cerita ini ditulis dimaksudkan sebagai tempat menyalurkan ide dan fantasi penulis semata. Dalam tulisan ini terkandung segala yang berhubungan dengan hal erotis, hubungan seksual dan perkosaan. Jika anda masih di bawah umur dan atau tidak suka dengan hal itu semua, JANGAN melanjutkan membaca karya penulis.
Seperti yang sudah penulis jelaskan di atas, cerita ini murni fantasi penulis. Semua nama tokoh adalah fiksi, dan kejadian dalam cerita ini bukanlah kisah nyata. Apabila ada kemiripan tokoh ataupun peristiwa dalam cerita ini, adalah satu kebetulan belaka, tak ada unsur kesengajaan dari penulis.

#####

1 : SI Buruk Rupa

Hey, sudah lama ya,..

Apanya yang lama ??

Ya kita berteman seperti ini,

Hmm , sejak SD ya..

Iya Kelas 3 SD kan ?? Waktu itu kamu sering banget diganggu si Gendut Jani,..

Ha ha ha, iya, tapi memang dari dulu aku sering diganggu,..

Bukan Cuma kamu, kita… he he he

Eh, iya-iya tapi memang kita dulu sering banget diganggu ya,..

Hemm, iya sich, memang mereka-nya saja yang nakal,..


Ya, aku memang selalu dikerjai anak-anak yang mungkin tak bisa juga disebut teman oleh-ku, aku tak lebih dari sasaran ejekan , hinaan dan bahan lelucon oleh teman-teman-ku, mungkin karena memang perawakan-ku ini yang membuatku dikerjai oleh mereka,..

Namaku Anton, aku hanya seorang anak lelaki biasa, cenderung pemalu, dan juga lemah, tubuhku pendek, hanya sekitar 155cm, gendut dan juga bertampang culun dengan kacamata bulat-ku,.. sejak kecil memang aku sudah terbiasa untuk menjadi sasaran ejekan dan lelucon oleh teman-teman-ku, capek, bosan ingin melawan, namun aku tak punya keberanian, sampai sekarang beranjak dewasa, tetap tak ada yang berubah, ya hanya wajahku yang dipenuhi jerawat-jerawat batu yang bertebaran di seluruh permukaan wajahku, hanya itu yang berubah dari penampilan-ku,..

Sedangkan satu-satunya teman-ku, Astrid yang juga selalu dikerjai sejak zaman SD dulu, sama seperti-ku, dia juga menggunakan kacamata, rambutnya panjang namun tanpa gaya, sedangkan tubuhnya pun pendek sama seperti-ku, dulu kami terkenal sebagai pasangan buruk rupa, berdua selalu menjadi santapan tawa teman-teman kami, telinga pun sudah kebal rasanya selalu ditertawai seperti itu,..

Namun perlahan semuanya berubah, si itik buruk rupa pun berubah menjadi angsa putih yang cantik, perlahan sejak memasuki SMA, mungkin juga dipacu hormon pertumbuhan tubuhnya, Astrid muali bermetamorfosis dari seorang gadis lucu dan culun perlahan menjadi seorang gadi periang yang cantik, dan memang benar-benar cantik,.

Pandangan mereka yang dulu melecehkannya pun mulai berubah, Boy misalnya salah satu yang paling gemar mengerjai kami berdua malah tergila-gila dan menyatakan cintanya pada Astrid dipenghujung kelulusan kami,.. Astrid mulai menumbuhkan rasa kepercayaan dirinya, dia mulai menyadari kalau dia memiliki kelebihan, namun masih seperti dulu, kami masih sering pulang bareng, makan bareng , atau bercanda bersama yang membuat mata anak-anak lelaki di sekolah terkesan sinis melihat kedekatan-ku dengan gadis tercantik disekolahku ini,..

Astrid berubah menjadi begitu cantik, namun aku masih aku yang dulu, ya seperti yang aku bilang tadi, aku masih seorang yang gendut berkacamata paling ya jerawat saja yang makin banyak di wajah-ku, dalam hati terkadang aku merasa kawatir, aku takut Astrid berubah, aku sudah tahu, sejak kami masih kecil aku tahu Astrid itu cantik, aku yang pertama kali menyadari kecantikannya, Aku orang yang selalu bersamanya, kami tertawa bersama, menangis bersama, dan aku pun tahu aku mencintai-nya,..

Namun setelah Astrid menjadi begitu cantiknya, aku kawatri, aku takut tak lagi bias seperti dulu, aku takut ada seorang lelaki tampan yang mengambil dirinya dari-ku, aku taku, aku tak berani bahkan untuk sekedar berfikir kalau aku akan kehilangan dirinya,. Dan aku sampai detik ini hanya bisa menyimpan perasaan-ku itu, mengamatinya , mencintainya dan menjaganya meski tak bisa menjadi Kekasihnya,..

Senyum, gelak tawa, air matanya masih sama seperti dulu, Astrid masih seorang gadis penyayang yang begitu perhatian dengan temannya ini, masih menjadi tempatku mencurahkan air mata dan kekesalan, namun terkadang dia malah melindungi-ku melindungi dengan kecantikannya, yang membuat mereka para pengejek-ku berhenti membuat lelucon tentang diriku saat Astrid ada di dekat-ku,..

Masih Astrid yang dulu, ya aku tahu, dia masih Astrid yang dulu, sampai tahun pertama kami memasuki bangku kuliah, perlahan aku tahu, tak lama lagi aku akan kehilangn bidadari-ku, di itik buruk rupa-ku,.. si cantik yang selalu menemani aku, kehidupan kuliahku tak berbeda dengan zaman SMA, SMP, dan SD-ku, masih menjadi pesuruh kelas dan bahan olokan teman-teman,..

Berbeda dengan Astrid yang menjadi bunga yang selalu dikeliling pejantan-pejantan yang berusaha menghisap madu dari bunga itu, hati-ku bergetar, takut kehilangan, namun juga bergetar karena aku tahu aku tak bisa melakukan apapun untuk membuat Astrid kembali pada-ku, mencintai-ku, bersama-ku lagi, aku hanya bisa menatap-nya dari kejauhan sambil mengerjakan perintah ‘teman-teman-ku’, menatapnya dari kejauhan, melihat Astrid yang sedang bercanda dengan kawan-kawan Prianya, yang bahkan tak aku tahu namanya, berbeda sekali dengan zaman sekolah dulu, aku selalu tahu, dari Astid sendiri yang mengenalkan teman-teman prianya pada-ku, mengenalkan-ku sebagai Sahabatnya,..

Diam, hanya bisa diam aku tak mungkin juga menanyakan-nya pada Astrid kenapa dia berubah seperti sekarang ?? Hati-ku bertanya sendiri, hati-ku berusaha mencari pembelaan diri, hatiku menangis, namun aku tak bisa mencari pembenaran untuk dirinya, aku takut aku takut sendiri untuk menyadari kalau Astrid mulai Malu pada diri-ku ini, Anton yang masih saja buruk rupa,..

Yang aku tahu hanya seorang lelaki yang mungkin akan merampas Astrid selamanya dari diriku, seorang lelaki yang memang jauh lebih tampan dari diri-ku, seorang lelaki bernama Peter, yang tampak membuat Astrid-ku tergila-gila padanya, mata cantik Astrid yang berbinar bahagia saat bersama lelaki itu, adalah Airmata perih-ku,..

#####

2 . Itik Kecil dan Angsa yang cantik

Kepala-ku ini penuh rasanya, air mataku tak henti mengalir, aku tak tahu harus melakukan apa melihat Anton yang sedang dijadikan samsak tinju oleh teman-teman sekelas, habis menonton pertandingan tinju katanya, dan mereka meminta Anton menjadi sasaran mereka berlatih, aku menangis tak bisa melakukan apapun, bahkan nyaris aku menjadi pengganti Anton bila aku masih menggangu mereka, namun Anton berusaha tegar saat tahu aku hampir menjadi sasaran kenakalan mereka, itu yang membuat aku tak bisa menghentikan air mata-ku ini,..Aku tahu Anton melindungiku meski dengan mata yang lebam, bibir yang pecah dan air matanya yang menahan rasa sakit,..

Aku hanya berdiri disudut ruangan, menatap anak-anak nakal itu, terutama Boy yang begitu terlihat menikmati bagaimana tiap pukulannya mendarat di tubuh gempal Anton dengan tawanya yang begitu menghina kami berdua, sebelum akhirnya mereka puas sambil berjalan tanpa rasa bersalah meninggalkan Anton yang tersungkur di atas tanah lapangan belakang sekolah,..

Aku hanya bisa menangis sambil memegangi Anton yang merintih kesakitan, Anton masih bisa meminta-ku untuk berhenti menangis, dan mengatakan kalau dia baik-baik saja meski air mata-nya masih mengucur deras,..Aku tahu Anton begitu baik, dan aku tahu Anton selalu berusaha melindungi-ku,..

Beranjak ke SMA, aku mulai mendapatkan apa yang biasa didapatkan seorang wanita, tubuhku yang mulai berubah sejak kelas 2 SMP makin menampilkan tubuh seorang wanita dewasa, aku mulai datang bulan di penghujung kelas 3 SMP dan dada-ku yang mulai tumbuh makin indah di masa-masa SMA ini, perlahan aku mulai perduli dengan penampilan-ku, Wajar kata Mama, apalagi Anton yang memuji-ku, dia bilang aku cantik, seperti seorang itik yang berubah menjadi Angsa putih yang begitu indah,..

Perlahan pula kurasakan pandangan yang lain terhadap diriku mulai berubah, aku bukan lagi sasaran kenakalan mereka, mungkin karena aku wanita, namun Anton masih saja menjadi bahan tertawaan mereka, aku ingin sedikit lebih melindungi Anton, sedikit melindungi orang yang mungkin aku sayangi,..

Boy, anak nakal itu sempat membuat-ku kaget, dipenghujung kelas 3 satu bulan sebelum UAN, dia menyatakan cintanya pada-ku, Jelas aku menolaknya, aku tak ingin menjalin hubungan seperti itu dengan Boy, jelas, aku tak ingin juga melihat orang yang selalu menghina Anton itu setiap hari,..

Tapi Anton, aku merasa dia sedikit berubah, aku tak tahu apa yang dia sembunyikan dariku, padahala aku ingin sekali melihat senyum dan tawa lepasnya seperti dulu, namun kurasakan dia sedikit berubah, dia masih sering bercerita pada-ku, segala masalahnya, namun aku tahu, aku tahu dari matanya kalau dia menyembunyikan sesuatu, entah apa itu,..

Usai sudah masa-masa SMA, aku masih bersama Anton, masih di universitas yang sama dengan Anton, meski berbeda jurusan, sesekali kami masih tertawa bersama, masih makan bersama, ataupun saling bertukar cerita, aku masih merindukan Anton yang dulu, aku masih ingin tahu segala hal tentang Anton sama seperti dulu, bukan Anton yang seolah sedang menyembunyikan sesuatu dari-ku,..

Aku tak tahu harus bereaksi seperti apa, yang pasti perlahan aku mulai merasa percaya diri, aku mulai merasa kalau aku ini cukup cantik, meski memang mungkin tidak istimewa, perlahan aku mulai dikelilingi oleh para mahasiswa, aku sadar terkadang aku tak lagi begitu perhatian dengan Anton, namun juga kurasakan dia perlahan menjauhi-ku,.

Aku sempat menanyakan-nya pada Anton, namun dia hanya menjawab dengan diam, dan senyuman, aku tak tahu harus bagaimana, aku tak ingin persahabatan kami hancur karena termakan frekuensi waktu yang makin berkurang, aku masih ingin Anton yang dulu, dan semua hal yang biasa kami lakukan dulu,..

Peter, seorang kakak kelas, yang membuat pikiran-ku ini selalu diisi oleh diri-nya, baik , dia pintar, dan cakep bangettt , aku sendiri sampai tak percaya saat dia mengajak-ku berkenalan dan meminta nomor HP-ku, bahkan saat dia pertama kali menghubungi-ku sampai-sampai aku tak berani mengangkat panggilan darinya, wajahku terasa panas ditambah jantung-ku yang berdebar demikian kencangnya, aku hanya bisa menatap tak percaya Layar HP-ku yang bertuliskan Peter Calling,.. Setelah itu perlahan hubungan kami mulai tumbuh dan cukup akrab, Anton tahu tentang hal ini..

Siang itu, rasanya aku melihat Anton melintas di dekat-ku saat sedang mengerjakan tugas, namun dia seolah enggan menyapa-ku, dan itu membuatku makin tak mengerti dengan apa yang sedang disembunyikan oleh Anton, apa dia marah, atau dia sedang punya masalah, aku ingin memanggilnya, namun melihat matanya yang dingin dari balik lensa kacamatanya membuat-ku mengurungkan niat-ku,..

#####

3 . Cinderella Game 1

Ponsel Astrid berbunyi, perlahan gadis cantik itu mengeluarkan Hpnya dari dalam tas sambil masih melihat Paper Tugas yang ditunjukan oleh salah seorang teman-nya,..

“ Peter.. “ Gumam Astrid saat melihat siapa yang meneleponnya,..
“ Bentar ya Dre.. “ Astrid perlahan berjalan menuju pintu kelas, sambil mengangkat telepon dari Peter,..

“ Halo,.. “
“ Trid, nanti malam jalan yuk… “ suara Peter terdengar dari ujung telepon sana..
“ Nanti malam ?? Jam berapa ?? “ jelas Astrid tak akan menyia-nyiakan setiap kesempatan untuk bisa bersama dengan Peter,.
“ Hmm, kamu bisanya jam berapa ?? Jam 7 ?? “, ‘ Kamu ‘ baru kali ini, Astrid mendengar kata itu dari Peter dan itu membuatnya melayang, mendengar Peter mengganti kata lu dengan kamu..
“ Yawda bisa koq, jemput kan ?? “ wajah Asrid terasa hangat memerah,..
“ Yupz,, Pasti donk, aku jemput kamu ya dirumah, Jam 7an, gak pake ngaret dech, he he“
“ He he, iya CU ya.. “ Astrid mengakhiri pembicaraan dengan hati yang berbunga-bunga..
“ Ok, CU 2 ya.. “

Tak terasa senyum erekah dari wajah cantik Astrid,.. pikirannya melayang sebelum disadarkan oleh panggilan seseorang,..
“ Trid, oi pasti Peter dech.. “ Andre memanggil
“ eh ah, ah gak koq,.. he he “ Astrid salah tingkah , terlebih Andre pernah menembaknya, meski ditolak karena Astrid memiliki harapan yang besar pada Peter..
“ Ha ha, yawda jadi dah tahu kan yang mana yang musti dikerjain,.. “ Tanya Andre..
“ OK, ok, tapi nanti bantuin juga ya, gak gitu bisa tentang Regresi ini.. “ Jawab Astrid,..
“ Iya, nanti yang lain juga Bantu koq,.. “ balas Andre,.
“ Ok, thanx ya Dre.. “
“ Gue jalan dulu dech ya,.. “
” Ati-ati Dre,.. “
” Lu juga Trid,.. “

Astrid pun membereskan Papernya kedalam Tas kuliah-nya, sebelum perlahan dia beranjak dari tempat duduk menuju lift kampus,.. Pikirannya melayang memikirkan hal Romantis apalagi yang akan dilakukan Peter nanti malam..

Namun sosok Anton membuyarkan semua khayalan Astrid tadi,. Anton tampak enggan bertemu dengan Astrid, terlihat perlahan dia membalikan tubuhnya, berjalan kearah sebaliknya, Astrid terlihat binggung harus melakukan apa, namun dia tak mau hubungan seperti ini berlarut-larut,..Astrid pun memantapkan hatinya untuk mengejar Anton,..

“ Ton, kenapa sich, kenapa kamu berubah gitu “ Tanya Astrid begitu berhasil mengejar Anton, yang memang berjalan tak terlalu cepat tadi,..

“ Eh, gak, mank kenapa sich ?? “ Anton tak bisa berbohong, wajahnya tampak binggung harus berkata apa,..
“ Aku tahu Ton, kamu kenapa sich ?? “ Sambil duduk di bundaran kampus
Anton pun mengikuti Astrid duduku disebelahnya,..

Wajah Anton tampak binggung, Astrid masih menunggu jawaban dari Anton, dia tak ingin memendam hubungan aneh ini lebih lama, dia ingin Anton kembali seperti Anton yang dulu,..

“ Pe,. Peter gimana ?? “ Anton membuka pembicaraan,..
“ Hah,.. oh gitu-gitu aja,.. “ Mulut Astrid berkata seperti itu, namun wajahnya merah merona,..
Anton tahu, perubahan itu, namun apalah daya-nya,..
“ Yang bikin aku begini, aku kawatir aja kalau kamu kenapa-kenapa,.. “ Anton berbohong, iya dia memang kawatir,..
“ Tenang aja Anton, gak akan ada apa-apa.. “ Astrid menenangkan sahabatnya,..
“ Iya bagus dech, sory ya aku begini, aku Cuma kawatir,.. “ Kata Anton “ Aku khawatir Peter merebut kamu dari-ku,.. “ Lanjut Anton, sayang hanya dalam hati,..

“ Makasih ya Anton,.. kamu memang selalu perhatian sama aku, sekarang kamu jangan gini lagi ya, jangan bikin aku ikut kawatir,.. “ Astrid menjawab dengan mantap,..
“ Ok,.. he he.. “ Anton berusaha tersenyum lepas,..
“ Nah sekarang kita makan yukzz.. “ Ajak Astrid,..

#####

4. Cinderella Game 2

Terasa hembusan angin yang begitu hangat, dengan cahaya rembulan yang bersinar bulat sempurna, sebuah tenda yang berdiri ditengah atap sebuah gedung yang sudah lama tak terpakai, sebuah meja makan dengan 3 buah lilin yang menyala memberikan kesan suasana yang begitu romantis, hidangan makan malam yang tersaji, tidak bias dibilang mewah, hanya sebuah BBQ ribs dengan sebuah Wine yang tersaji, namun suasana yang dibangun oleh Peter cukup untuk membuat hati gadis manapun untuk luluh..

Astrid seolah tak percaya, tak percaya akan mendapatkan sebuah kejutan seindah ini dari Peter, lelaki yang begitu dikaguminya, lelaki yang begitu membuatnya tergila-gila,..

“ Peter, apa ini ?? “ Tanya Astrid tak percaya,..
“ Ini khusus buat kamu,.. Ada sesuatu yang ingin aku katakana sama kamu,.. “
Kata Peter sambil menarik Kursi mempersilahkan Astrid duduk di kursi itu,..
Keduanya tak menyadari ada sepasang mata yang mengawasi dari sudut pintu tangga yang sedikit terbuka,..mengamati dengan penuh rasa cemas pada kedua anak muda yang sedang terbakar cinta itu,..

“ Astrid,.. “ Kata Peter,..
Astrid mengerlingkan wajah, menatap Peter yang duduk tepat dihadapannya, dia tampak cantik sekali hari ini, sebuah Gaun dengan Model Sederhana namun indah dengan detail-detail yang begitu cantik, membuat kecantikan Astrid begitu memancar,.terlebih pemilihan warna hitam gaun yang diberikan Peter itu tampak begitu kontras dengan kulit putih Astrid yang begitu menawan,..

“ Astrid “ terpotong “ Mau kan kita melanjutkan hubungan ini kearah yang lebih serius..”
Astrid tersenyum bahagia, namun dia tak ingin bereaksi berlebihan,..
“ Serius ?? “ Pura-pura bertanya,..
“ Aku ingin membagi kebahagiaan-ku, semuanya tangis canda, Cuma sama kamu, dan kaum pun harus begitu,. “ Peter perlahanmenjawab, kata-katanya terdengar mantap, tanpa keraguan,..

Astrid makin terbuai, menghentikan tangannya yang sedang menikmati makan malam yang begitu romantis itu,. Dia menatap Peter dalam-dalam, berusaha untuk mempercayai semua ini, sebelum dia mengangguk,.. dia tak sadar ada seorang yang memperhatikannya tak terlalu jauh memang, dan mengharapkan Astrid menolak Peter,..

Orang itu tak ingin kehilangan Gadis yang dicintainya itu, pun lagi tak ingin Peter merebut gadis itu dari dirinya,.. Air matanya mengalir, harapannya, semua obrolan tadi siang yang seolah Astrid mengatakan akan tetap bersamanya menguap begitu saja, Orang itu berusaha menahan derai air matanya,..sambil berusaha menyembunyikan dirinya,.

Peter mengajak Astrid berdiri, menjauh dari meja makan menuju sebuah tenda tanpa dinding yang sudah disediakan, didalamnya ada sebuah pemutar Mp3 menyanyikan lagu-lagi romantis, keduanya tampak asyik bercengkarama, sesekali berusaha menari meski keduanya terlihat canggung tak terbiasa menari dengan alunan Waltz seperti itu,..

Orang itu kembali mendekat, mengendap-endap, dengan mata yang berkaca-kaca, menyadari mungkin hanya tinggal hari ini dia bisa menatap gadis yang dicintainya itu, seolah gadis itu akan segera menghilang esok hari,..

Peter memeluk Astrid mesra,.. menghancurkan hati si lelaki misterius itu lagi,..

Tangannya menempel di wajah gadis yang baru saja menjadi miliknya itu,..Mata mereka saling beradu, seolah mengatakan ‘aku sayang kamu’ dan perlahan Peter mendekatkan bibirnya dengan bibir Astrid yang tipis itu,.

Astrid binggung harus melakukan apa, pikirannya masih melayang antara kebahagiaan, ataupun rasa bersalah kepada Anton, ia takut Anton akan kembali menghindarinya, karena dia kini sudah memiliki seorang pacar,..
Namun ciuman Peter membuatnya sadar, ingin dia mendorong Peter, menolak ciumannya, namun dia urung melakukannya dan balas mencium Peter,..

Keduanya berciuman mesra,..
Mereka cocok, mereka cocok, mereka memang pantas bersama,..
Kata itu terus diulang oleh si sosok misterius itu,..sementara dia pun perlahan pergi menjauh meninggalkan kedua remaja yang sedang dimabuk asmara itu,..

Mencintai adalah kehilangan,..

Sementara Peter dan Astrid saling berpagutan, mereka menikmati indahnya malam, pelukan Peter membuat Astrid bertambah luluh, tanpa disadarinya perlahan tangan itu menurunkan satu tali gaunnya, dan Astrid entah mengapa tak menolak diperlakukan seperti itu,..

Ciuman Peter beralih ke tengkuknya, sementara memberikan keleluasaan Peter menjelajahi dada gadis itu… menciuminya dengan mesra sambil mulai turun ke arah payudaranya yang masih ditutupi oleh bra, ingin rasanya Astrid menolak, mendorong lelaki itu . namun entah Setan apa yang menyelingkupi dirinya, dia enggan menolak kegilaan ini,..

Bahkan saat Peter melepas kait bra-nya, membuat untuk pertama kalinya, bagian kewanitaanya dilihat oleh seorang Pria,. Dia masih diam saja, diam tak bergeming seolah membiarkan kegilaan ini terus berlanjut,..

Payudaranya yang putih mengantung indah, ukurannya tak berapa besar, namun cukup untuk membuat bergairah semua orang yang menatapnya,..
Peter menciumi gundukan payudara itu, sebelumnya perlahan dia mencium payudara itu, sebelum merambat naik ke arah puting payudaranya..

Diciumnya puting Astrid yang berwarna pink, kecoklatan,.. Astrid tak menolak sementara lidah Peter mulai memainkan putting itu,..
“ Hmmm, Pete.. “ Astrid mendesah, setiap sapuan lidah Peter mendarat di payudaranya itu,..

Hmm, kenikmatan terlarang yang dirasakan oleh seorang gadis virgin yang baru saja lepas dari ketidakberdayaannya di masa lampau, seorang gadis yang bertransformasi dari seorang itik buruk rupa, menjadi seorang angsa putih yang indah, jelas dia bukan lah orang yang terbiasa dengan pujian dan segala rayuan, membuatnya begitu mudah jatuh dalam kebusukan lelaki ini,..

Kebusukan lelaki yang mungkin akan segera mengambil madu gadis itu, apakah Astrid salah ?? dia hanya seorang korban, dan wajar bila dia tak bisa melawan keinginannya itu, dan membiarkan Peter yang mulai menurunkan Gaunnya yang tadi masih tertahan di perutnya, turun ke bawah, hingga kini hanya sebuah celana dalam yang masih ada di tubuh Astrid,..

Tubuh itu begitu indah, sebuah harta karun tersembunyi, sementara seekor lebah tampak makin leluasa menghisapi madunya,.. Tangannya turun, membelai permukaan vagina gadis itu yang masih tertutupi celana dalam, membelainya perlahan, membelah vagina itu sambil menekan sesuatu di ujung atas vagina itu yang terasa seperti sebuah biji jagung,..

Astrid bergetar saat jemari itu menyentuh bagian sensitifnya itu, iya tak berusaha melawan, namun ia juga tak berdaya menahan birahinya yang mulai naik, birahi yang mulai membakar dirinya dan membuatnya bergetar-getar di setiap sentuhan jari itu,..

Terasa bagaimana jemari itu menekan-nekan dan berputar-putar diatas bagian itu, perlahan Astrid pun merasakan vaginanya yang mulai mengeluarkan cairan, Astrid menutup matanya pasrah, menikmati permainan Peter terhadap dirinya,.. dan hanya diam saja meski Peter meloloskan celana dalamnya itu, membuat gadis itu kini telanjang bulat seperti bayi yang baru dilahirkan,..

Perlahan dan lembut tangan Peter menyentuh bagian selangkangan Astrid yang hanya ditumbuhi oleh bulu-bulu halus yang tak lebat
“ Gila, apa yang gue lakuin sich “ Pikir Astrid,..Namun gadis itu tak kunjung menghentikan perbuatan Peter, masih diam sambil membalas ciuman Peter, tangannya tak menghentikan perbuatan bejat Peter,..

Peter turun, dari lidahnya meluncur turun melewari leher Astrid, terus turun kebawah melewati payudara Astrid yang sempat dihisapnya sebentar sebelum kembali turun melewati perut dan pusar Astrid sebelum akhirnya mendarat di bagian Vagina-nya..

Lidah itu menempel tepat didepan bibir vaginanya, tanpa sadar justru Astrid mengangkangkan kakinya lebih lebar, tubuhnya bergetar menikmati bagaimana lidah Peter mulai menyapu bibir vagina-nya,..

“ Peter, ough,.. apa… apaaan .. Hmmm “ Astrid mendesah,..
“ Enak sayang ?? “ Tanya Peter,.. Astrid membalasnya dengan Anggukan lemah..
Lidah Peter terus bergerak-gerak, menyapu bibir vagina Astrid menyapu seluruh permukaan vaginannya, sementara jempol Peter berada di bagian sensitive strid yang terasa seperti sebuah jendolan bagi gadis lugu macam Astrid,..

Lidah itu bagaikan ular menyerupt vagina Astrid sesekali menghisapnya membuat gadis itu hanya bias mengejang-ngejang nikmat menutup matanya,..menikmati detik demi detik dan tiap sapuan lidah Peter,..

“ Hmmmm, oughhh,.. “ Astrid gemetaran nikmat,..Sementara Peter kembali berdiri dan memeluk Astrid,..tangannya membuka resleting celannya, sambil memelorotkan sedikit celana dalamnya, batang penis Peter yang sudah mengeras itu pun muncul dari sarangnya,..

Astrid menutup mata sambil memalingkan wajahnya, namun Peter langsung menangkapnya dan mencium Astrid, “ sayang aku juga mau ya ?? “ Peter membisiki Astrid,..

Tangan Peter membimbing tangan gadis itu untuk menyentuh batang kemaluannya, semula Atstid menolak namun ciuman Peter dan kata-kata manis Peter membuat Gadis itu pasrah dengan apa yang dilakukan Peter,.. tangannya mulai menyentuh benda asing yang bahkan baru kali ini dilihatnya itu, terasa hangat dalam gengamannya dan begitu keras,..

Perlahan Astrid mengerakan tangannya mengocok penis itu, sambil membalas ciuman Peter,..Peter mendesah nikmat diantara ciuman Astrid, lidah mereka berpagutan, tangan Astrid pun masih naik turun mengocok batang kemaluan Peter,..


“ Hmmm, ammmph sayang,.. “ Mereka makin hebat berciuman,..
Sementara Tangan Peter turun, mengerjai vagina Astrid yang masih virgin itu, tangannya bergerak merangsang tiap bagian sensitive gadis itu, membuat Astrid makin bergairah dan melampiaskan pada penis yang ada di tangannya itu,..

Entah berapa meint berlalu, namun yang pasti keduanya begitu terbakar oleh suasana, penis Peter makin mengeras, demikian juga dengan Vagina Astrid yang mulai basah oleh cairan cintanya,.. Astrid hanya bisa memejamkan mata, menikmati jemari Peter yang mengesek-gesek vagina-nya itu,..

Peter menarik penisnya dari tangan Astrid, perlahan dia merengangkan Paha kekasihnya itu, Astrid menutup matanya, saat merasakan kepala penis Peter menyentuh bibir vagina-nya, wajahnya pucat, iya tak tahu harus melakukan apa,.. apa iya harus kehilangan keperawananya hari ini, namun iya tak mau mengecewakan Peter,..

” Boleh aku masukin, sayang ? ” Tanya Peter, berbisik di telinga Astrid, Astrid membeku tak bersuara,.. dia berfikir keras,.. takut dikewakan, namun juga tk ingin terbangun dari mimpi ini begitu cepat,..

Beberapa detik iya terdiam sebelum akhirnya menjawab Peter,..
“ Kamu gak akan berubah kan sayang ?? “, “ Kamu sayang sama aku kan ?? “ Astrid menjawab terbata,..
Peter mengganguk, mencium mata Astrid yang tertutup, ungkapan sayang yang paling dalam,.. Astrid pun tak lagi kuasa menolak , perlahan iya mengangguk, kembali Peter mencium Astrid,..

Jantung Astrid berdebar kencang, tiap detik hatinya penuh dengan rasa bersalah, namun dia hanya bisa diam saja, memejamkan matanya, sambil mengigit bibir bawahnya perlahan, perlahan pula, penis di bibir vaginanya mulai mendesak masuk, perlahan membelah vagina perawan-nya,..

Penis itu pun makin mendesak masuk, tertahan, terganjal oleh selaput daranya, symbol keperawanan seorang gadis, mahkota yang tak akn pernah terganti, Astrid ragu dan menahan bahu Peter, namun Peter kembali mengecupnya, membuat Astrid melepaskan pegangan tahanan tangannya, dan membiarkan Peter kembali melakukan kegilaan-nya,..

Perlahan Penis itu kembali keluar sebelum kembali didesak-kan masuk,..
“ Awwww… “ Astrid merintih perih,.. Peter menahan penetrasinya, membiarkan Astrid sesaat sambil menatap mesra kekasihnya,..
Astrid mengganguk, memberikan kesan dia baik-baik saja, dan bisa melanjutkan,..

Peter pun kembali mendesakan penisnya, kembali berulang-ulang, meski sedikit Astrid merintih sakit, namun Peter tak ingin menyiakan kesempatan menyetubuhi Astrid, gadis lugu itu pun tak ingin mengecewakan orang yang dicintainya itu, dengan menahan rasa sakit yang di rasakannya,..

Akhirnya perlahan penis Peter menjebol selaput dara Astrid, Astrid menteskan air mata, rasa sakit, namun dia mendapatkan ciuman mesra dari peter, perlahan penis Peter mendesak masuk dalam vaginanya, perlahan masuk kedalam, sementara darah keperawanan Astrid mulai mengalir keluar, tak banyak namun memiliki arti yang begitu berharga bagi seorang gadis,..

#####

5. Cinderella Game 3

Tiba-tiba Peter mencabut penisnya, dia melap penisnya dengan Gaun Astrid yang terjatuh di lantai, membiarkan Astrid yang masih melamun kebinggungan, Gadis itu diam tak berkata apa-pun tak mengerti kengan apa yang akan terjadi selanjutnya, sementara Peter mulai berjalan kearah kursi meja makan, sambil menyalakan rokoknya,..

“ Yang kenapa ?? “ Tanya Astrid kebinggungan dalam dinginnya malam…
Sementara dari belakang Peter muncul dua orang kekar dengan wajah menyeramkan dan begitu buruk rupa, rata-rata berambut ikal dan berbibir tebal, ditambah lagi kulitnya yang hitam dan bertubuhtegap, mereka mirip serang kuli ataupun kenek kendaraan,..

“ Sayang, kamu mau nyenegin aku kan ?? “,..
“ Senengin kamu ?? Maksud kamu ?? “ Astrid binggung sambil menutupi tubuhnya dengan gaunnya yang ada dilantai,.. menahan rasa perih yang teramat sangat di selangkangannya,..

“ Ya ini, namanya permainan Cinderella, dan kamu tahu, aku begitu terangsang kalau melihat orang yang aku sayang di kerjai oleh orang lain,, he he he “ Peter tertawa, matanya mengatakan lain, seolah mengatakan, “ Kamu itu gak pantes buat aku, tapi mereka,.. “

Astrid hanya bisa diam, air matanya mulai menggenang, hatinya hancur dipermainkan seperti itu, sementara kedua lelaki menyeramkan itu mulai mendekat,..
“ Cantik boss, “ Kata salah satunya yang berhanduk seperti seorang kenek,..
“ Wah, dapet amoy cantik gini, makasih boss.. “ Sahut satunya, sambil menempelkan tangannya ke wajah Astrid,..

Astrid sontak menepis tangan kasar itu, namun dia langsung dicengkram oleh tangan kuat orang itu, yang membuatnya tak berdaya melawan malah membuat gaun yang menutpi tubuhnya kembali jatuh kelantai, membiarkan tubuhnya kembali polos tanpa busana,..

Orang yang mencengkram tangan-nya langsung mencium wajah Astrid yang membuat gadis itu menjerit ketakutan,..
“ Lepasssinnnn “ Air mata mulai mengalir dari wajah Gadis itu,..

Tiba-tiba, Anton muncul dari balik tangga dan langsung menghantamkan pukulannya ke arah Peter yang masih terkejut dengan kehadirannya, pukulan Anton mendarat tepat diwajah Peter yang membuat Peter tersungkur di atas tanah, namun 2 orang suruhan Peter langsung menerjang ke arah Anton,..

Anton berusaha melawan, namun dia bukanlah orang yang pandai berkelahi,tak berapa lama dia pun berbalik menjadi orang yang dipukuli oleh kedua orang itu, pukulan demi pukulan mendarat di wajah dan tubuhnya, sebelum akhirnya Anton terjatuh akibat pukulan mereka,..

“ ****** lu ya, kenapa lu pake kesini ?? Lu suka ma dia ?? “
Anton mengumpulkan keberaniannya untuk mengganguk, dan meludah ke wajah Peter,..
Peter membalas ludahan Anton dengan pukulan diwajahnya, wajah Anton mengeluarkan darah akibat pukulan Peter tadi,..

“ Liat nich, dia bilang dia suka ma lu ha ha ha… “
Astrid terdiam, dia seolah mengerti perubahan sikap Anton belakangan ini, terlebih saat Astrid menceritakan kedekatannya dengan Peter,..
Terbayang olehnya semua kenangan sejak masa-masa SD sampai saat ini, dan Astrid pun sadar kalau dia pun memiliki perasaan yang berbeda pada Anton, namun matanya tertutup oleh kabut bernama Peter

“ Abisin aja nich orang “ Perintah Peter,..
Kedua orang suruhan itu pun, menghujamkan pukulan berulang-ulang ke tubuh dan wajah Anton, Astrid terus menangis dan berusaha berteriak, namun mereka tak juga menghentikan perbuatannya, hingga akhirnya Anton kehilangan kesadaraannya,..

Anton terjatuh setelah dipukuli oleh kedua orang kekar itu,.. Tampaknya kedua orang itu anak buah Peter, Peter melihat ke arah Anton yang diam tak bergerak,.. Sementara kedua orang itu kini berjalan mendekati Astrid yang masih digenangi air mata, sekaligus mengkhawatirkan keadaan Anton,..

Astrid kini harus melayani 2 orang lagi, yang satu adalah seorang bapak setengah baya dengan tubuh kekar yang mirip kuli bangunan yang satunya lagi, mungkin seorang kenek bus, terlihat dari handuk yang dikenakaannya melingkar di lehernya tadi sebelum kini keduanya melepaskan pakaiaanya hingga penis mereka yang besar dan begitu hitam menempel diwajah cantik Astrid yang masih belum bisa menghentikan Air Matanya, sementara Anton hanya bisa menutup matanya, masih terbaring tak bergerak diatas tanah dengan darah yang mengalir dari hidung dan mulutnya,..

Astrid terpaksa melayani dua orang itu sekaligus. Sementara perlahan Si Kenek berjalan ke arah belakang Astrid sebelum menusukan penisnya yang besar dalam vagina-nya, matanya terpejam melawan sakit akibat penis yang masuk dalam vaginanya itu..

Mata Astrid merem melek menahan rasa sakit, ditambah perasaan aneh yang mengatakan ini ‘enak’ sementara penis itu mulai membelah tubuhnya, terasa bagaimana penis itu mulai masuk, pertama kepalanya yang besar itu disusul dengan batangnya yang mulai masuk, namun tertahan oleh sempitnya vagina Astrid, kembali penis itu ditarik keluar oleh pemiliknya sebelum kembali ditekan masuk sedikit lebih dalam, Si kuli mulai tak sabaran sambil menekan-kan penisnya lebih dalam dari sebelumnya,..

“ ******, sempit banget, tapi enak kaya disedot “ kekeh si kuli, mengomentari sempitnya vagina Astrid, sementara Astrid hanya bisa mengigit bibir bawahnya sambil berusaha membiasakan tubuhnya dengan benda yang sedang memasuki tubuhnya itu,..

“ Oughh, hmmm … “ Astrid tak kuasa untuk mendesah saat penis itu berhasil masuk lebih dalam saat si Kuli menyodokan penisnya itu dengan kuat, tangan si Kuli mencengkram pinggang Astrid dengan kuat, sempat dia berhenti sesaat kembali berkomentar,..

“ Gila Boss, kedut-kedut,.. “ tawa si Kuli, pada Peter, yang duduk diatas sebuah Kursi sambil menyalakan rokok-nya,..
“ Ha ha, bagus kalo lu suka,.. “ Astrid menatap bajingan itu, air matanya mengalir deras, terlebih aroma dendam, namun dia juga mengkawatirkan Anton yang masih tak bergerak,..

Si Kenek pun mulai bergerak, tangannya meremas-remas payudara Astrid, bukan hanya meremasnya namun sesekali jemarinya memilin dan menarik-narik putingnya, membuat pemiliknya mendesah nikmat, tangannya meremas kedua payudara itu perlahan, sementara penis si Kenek yang ditaksir lebih besar dari punya si Kuli itu, menggangtung di hdapan Astrid,..

Dan tak lama, si Kenek pun tampak menginginkan hangatnya mulut Astrid,.. Penis itu ditampar-tamparkannya ke wajah Astrid seraya menyuruh Astrid membuka mulutnya,..
“ Buka non, isepin donk “ Perintah suara parau itu,..
Astrid bergeming, bau kencing ditambah lagi penis yang hitam bau, dengan urat-urat yang menonjol membuatnya ragu untuk membuka mulutnya, apalagi rasa jijik menyelimuti dirinya,..

Namun si Kenek tak kekurangan akal, Meski Astrid terus menutup mulutnya dari sergapan penis itu, Si Kenek malahan menjepit putting payudara Astrid sambil menariknya kuat-kuat,,..

“ Ahmm… “ Astrid tak lagi bisa membungkam mulutnya, saat itu juga penis si kenek langsung ditekan masuk dalam bibir tipis Astrid, tertahan tak sampai setengahnya karena mulut itu terlalu mungil untuk penis ukuran itu, namun si Kenek masih menekan-nekan kan penisnya agar bisa masuk lebih dalam, Astrid tampak binggung, menahan sakit, apa lagi penis dalam mulutnya itu masih berusaha menekan masuk,..

Si Kuli tak mau kalah dengan apa yang dilakukan oleh rekannya itu, sambil tertawa dia pun mulai menggenjot Astrid, penisnya ditarik sebelum kembali ditekan nya masuk kembali, perlahan namun makin lama makin cepat si Kuli mengerjai Astrid, perlahan makin lama makin cepat si Kuli menyodokan penisnya dalam vagina Astrid yang masih begitu sempitnya,.. Sementara penis dalam mulut Astrid pun makin lama makin masuk, meski sempatnya tersedak akibat penis itu menyodok hingga kerongkongannya,..

Si Kenek pun tampak puas dengan hangatnya mulut Astrid, terlebih penisnya yang menusuk di mulut Astris itu hanya tersisa beberapa centi dari pangkalnya,..
“ Nah Bagus neng, sekarang pelan-pelan jilatin ya,.. “ Suruh si Kenek sambil menarik penisnya keluar, Astrid langsung terbatuk-batuk ditengah desahannya, begitu penis si kenek meninggalkan mulutnya,..

Tangan si Kenek menekan wajah Astrid di keningnya membuat gadis itu menegadah ke atas, Tangan yang satunya menyodok-nyodokan penisnya di wajah Astrid,..
“ Tangan-nya neng tangannya sini “ Perintah si Kenek,..
strid tak berani membantah, satu tangannya diangkat, langsung disambut oleh si Kenek yang menyuruh Astrid mengengam penis besar itu dengan tangannya,..

Penis dalam gengamannya berkedut-kedut, Wajah Astrid tampak binggung dengan apa yang harus dilakukannya selanjutnya, penis itu terasa hangat, sama dengan penis yang sedang keluar masuk dalam vaginan-nya, yang mulai memberikannya perasaan nikmat,..

“ Nah gitu Neng,.. sekarang pelan-pelan di kocok,. Hmmm “ Si Kenek mendengus nikmat saat tangan halus nan mungil milik Astrid mulai bergerak mengocok kemaluannya itu,..

Namun belum lagi Astrid terbiasa mengosok penis itu, Si Kuli yang merasa dilupakan itu menyodokan penisnya keras keras,.. membuat Astrid melolong nikmat,..merasakan penis itu yang tertanam lebih dalam dari sebelumnya,..
“ Oughh,.. hmmmm.. “ Astrid mendesah keenakan,..
Si Kuli kembali menyodokan penisnya lebih keras lagi dari sebelumnya,.. membuat Astrid kembali melolong lagi dan lagi, hingga 6 kali banyaknya Astrid melolong sebanyak si Kuli melakukan Deep Penetrasi pada tubuhnya yang baru saja kehilangan keperawanan,..

Perlahan Astrid mulai terbiasa dengan apa yang dilakukan oleh kedua orang yang sedang memperkosanya itu, tangannya mengocok penis si Kenek,.sementara Si Kuli yang melihat payudara Astrid yang sedang menganggur itu, melepaskan satu cengkaraman tangannya dari pinggul Astrid dan meremas bongkahan payudara Astrid, membuat Gadis muda itu makin keenakan,..

“ Hmmm , pakkk pelaan pak,.. “ Pinta Astrid, yang disambut tawa kedua jongos itu, dan juga Peter yang tampak begitu menikmati Atraksi ini,..





“ He he he, enak ya non “ Tanya si Kenek,..
Astrid enggan mengganguk,.. dia diam saja, meski dia tak memungkiri kalau tubuhnya mulai terbakar oleh kenikmatan terlarang yang belum pernah dia rasakan sebelumnya,..

“ Jawab donk Non !! “ Kata si Kuli.. Kembali dia menekan-nekan-kan penisnya dalam-dalam, Astrik kembali melolong nikmat diperlakukan seperti itu, dia begitu menikmati bagaimana penis itu tertekan masuk, terlebih terasa seperti menyentuh leher rahimnya,..

Astrid masih bisa menahan untuk tidak mengangguk, namun si Kuli tak habis akal, dia pun menghentikan pacuannya,..
“ Jawab donk non, kalo gak enak gak kita lanjutin,.. “ si Kuli tampak diatas angin karena dia tahu kalau Astrid sangat menyukai diperlakukan seperti itu, terlebih saat penisnya di tekan kuat-kuat,..

Astrid binggung harus melakukan apa, bokongnya di goyangkan, gadis itu berusaha mencari kenikmatannya, namun si Kuli tak kalah akal, dan melepaskan penisnya dari vagina Astrid,..

“ Enak gak non ?? “ Tawa kedua jongos itu,..
Astrid tampak pasrah sebelum akhirnya dia mengangguk,..menyerah kalah, Peter pun tampak puas dengan apa yang telah berhasil dilakukannya untuk menghancurkan mainan barunya ini,..

“ Ha ha ha, gitu donk Non,.. “ Si Kuli kembali menekankan penisnya dalam vagina Astrid, dan Astrid pun menyukainya,..

Astrid kembali mengigit bibirnya, menikmati penis yang mulai merambat masuk dalam vaginanya itu, matanya memejam merasakan penis itu kembali masuk dalam dirinya, terasa kepala penis itu kembali membelas dirinya diikuti dengan batang kemaluan itu, masih terasa perih namun itu yang memberikan kenikmatan tak tertahan..

Penis itu menyeruak masuk sempat tertahan beberapa kali sebelum si Kuli akhirnya kembali menggenjot Astrid perlahan, tangan si Kuli pun makin asyik meremasi payudara yang renyah itu,..

“ Neng, yang ini jangan di lupain,.. “ Kekeh si Kenek, sambil menyodorkan penisnya kembali pada Astrid,.. perlahan Astrid pun kembali menggengam penis itu dengan tangannya sebelum kembali mengocoknya,..

“ Jilat donk neng “ Pinta si Kenek,..
Astrid pun sedikit ragu, namun dia tak punya pilihan lain selain mengikuti keinginan si Kenek, terlebih dalam hatinya juga ada sedikit rasa ingin mencoba,..

Perlahan lidahnya pun menjulur, mencari penis itu dan membelai kepala penis itu perlahan, membuat si kenek tak bisa untuk tak melenguh kenikmatan,..

“ Ahhhh,.. “ Desah si Kenek saat lidah Astrid membelai penis itu perlahan, membelai kepala penis itu, mengitarinya sambil merambat turun membelai batang penis itu…

Si Kenek makin kesetanan, dia pun menyuruh Astrid untuk mulai menghisapi penis itu,.. pertama astrid Agak ragu melakukannya terlebih karena baunya yang menyengat namun, akhinya Astrid menyanggupinya, terlebih setelah si Kuli yang sedang menyetubuhinya makin mantap mengarapnya,..

“ Hmmm, Oughhh .. “ Astrid mendesis nikmat, meski dengan kepala penis si Kenek dalam mulutnya, sementara si kenek pun begitu keenakan menikmati penisnya disedot-sedot dalam mulut Astrid, Tangan Astrid pun masih digunakan untuk mengocok penis si Kenek itu,..

Perlahan Anton mulai tersadar, kepalanya masih terasa pening, namun dengan mata yang layu itu, dia langsung tergelak saat menyaksikan gadis yang dicintainya itu sedang dikerjai oleh 2 orang yang memukulinya tadi, ingin rasanya bangkit berdiri dan menyelamatkan Astrid namun apalah dayanya, bahkan untuk sekedar mengangkat kepala pun dia nyaris tak mampu,..

Ditatapnya Peter yang sedang merokok sambil duduk di atas kursi, tertawa penuh dengan aroma iblis yang membuat Anton jijik luar biasa, marah namun tak tahu harus melakukan apa untuk membalas perlakuan manusia bejat itu,..

Air matanya mengalir melihat Astrid dikerjai 2 orang itu, di perkosa habis-habisan, dia tak mengerti mengapa Astrid sampai mau melakukan hal menjijikan itu, hanya satu jawaban yang terbit dalam pikirannya, dan membuat kemarahannya makin meledak saat dia berfikir bagaimana mereka memaksa Astrid melakukan hal tersebut,..

Tatapan Anton berubah bagaikan menatap binatang paling hina, terutama pada Peter, ingin rasanya bangkit berdiri menghajar orang itu, namun iya tahu iya tak bisa melakukan apapun saat ini,..

“ Auwww, oughh .. hmmm “ Astrid mendesis ditengah kulumannya mengoral penis si Kenek, masih dengan begitu bergairah Si Kuli mengerjainya, membuat Astrid begitu melayang kenikmatan, dan menyalurkan kenikmatan itu pada penis dalam mulut dan gengamannya, sesekali astir menyapukan lidahnya ke seluruh batang penis si Kenek, bahkan menyedot-nyedot buah zakarnya,..

Entah perasaan apa yang terbangun dalam batinnya, rasanya kepala Astrid berputar, setiap detik sodokan penis yang begitu terasa dalam vaginannya membuat Astrid melayang makin tinggi, melayang menikmati tiap momen penis itu mencabik tubuhnya, membelah dirinya, memberikan gadis itu kenikmatan yang luar biasa,..

Remasan-remasan pada payudaranya menambah kenikmatan yang dirasakannya,. Terlebih penis dalam Vaginanya terasa membersar ditambah serbuan si Kuli yang makin menggila, jepitan tangan si Kuli pada putting payudaranya, membuat Astrid tak mampu lagi mengocok penis di tangannya itu dengan benar, ia begitu tergila dengan penis yang menyodok dalam vaginanya itu,..

“ Oughhh,, pak enaakk pak… “ Kata Astrid perlahan,..
“ Terus neng, bapak juga enak… Hmmm “ Rambut Astrid di tarik oleh si Kuli yang kini begitu asyik merodeo Astrid sementara Si Kenek hanya terkekeh, mempersilahkan temannya menggarap gadis cantik itu sesukannya, dan menatap wajah cantik Astrid yang begitu terbakar menikmati pemerkosaan ini,..

Keringat yang mengalir diwajah cantik Astrid sama banyaknya dengan yang ada di tubuh si Kuli,.. Si Kuli makin bergairah menikmati jepitan vaginanya yang meremas keras penisnya itu, makin terbakar oleh licinnya vagina Astrid yang mulai mengeluarkan cairan cintanya, terasa oleh Astrid bagaimana tubuhnya mulai mengejang –ngejang hebat, seluruh ototnya seperti tertarik, hanya ada satu kata yang menggambarkan pikirannya saat itu, yaitu kenikmatan,..

Hanya itu yang dirasakan oleh gadis itu, dia seolah begitu menikmati penis yang sedang keluar masuk dalam vaginannya itu, menikmati tiap detik penis itu meluncur di dalamnya,.. Mulutnya terus menceracau, namun bukan hanya itu, tangannya ikut turun, membelai vaginannya menyentuh penis yang keluar masuk itu diatara celah dua jarinya,..

“ Oughh,,, ahmmm awww,.. “ Kedua orang itu mendesah saling bersahutan, entah bagaimana kenikamatan yang dirasakan oleh kedua orang itu, namun jelas membuat siapa pun yang melihat ingin ikut menikmatinya,..

Namun tidak dengan Anton, hanya Kemarahan yang ada dalam dirinya, dia tak ingin gadis yang dicintainya itu dipermainkan seperti itu, Anton sama sekali tak sadar kalau Astrid pun menyukai diperlakukan seperti itu, yang tampak dimatanya hanya-lah paksaan yang dilakukan oleh orang-orang biadab itu pada Astrid,..

Tubuh Astrid mengejang hebat selama beberapa detik, matanya menutup menikmati tiap detik setruman-setruman Organsme menghajar dirinya,.. Dan juga si Kuli yang menyadari Astrid mencapai puncaknya itu makin gila memacu vagina gadis itu, mencari puncak kenikamatan dirinya, sambil memegangi gadis yang sedang kelojotan itu dengan cengkraman kuat di pinggul gadis itu,..

“ Ouwwwh, hmmmmm….. “ Astrid seolah kehilangan seluruh tenaganya saat Organsme itu mereda, giliran si Kuli yang mencabut penisnya dari vagina Astrid, meninggalkan selangkangan gadis itu yang meneteskan sedikit cairan cintanya, berpindah ke wajah si Gadis yang reflek menutup matanya saat melihat si Kuli mengocok-ngocok penisnya di depan kedua mata Gadis itu,..

“ Ouhhhh Anjiiing… “ Lolong si Kuli sambil menyemprotkan spermanya ke wajah Astrid yang masih menutup wajahnya,..Sperma itu muncrat hingga membasahi dada Astrid, banyak sekali sementara Astrid masih menutup matanya, berharap ini segera berakhir,..

Setelah tak ada lagi cairan yang menembak ke wajahnya Astrid pun membuka matanya, dia melihat si Kuli yang sedang mengatur nafasnya lelah, dengan penisnya yang mulai terkulai layu,. Tanpa sadar dia menjilat sperma yang menempel di bibirnya,..

Si Kenek yang melihat hal yang dilakukan Astrid sebelumnya langsung berkomentar,..
“ Owhhh, si eneng doyan ya.. Ha ha,.. “ Tangannya langsung menempelkan sperma si Kuli yang berserakan di wajah Astrid dan menyodorknannya ke mulut Astrid,..
“ Ayo telen lagi ha ha,.. “ Suruh si Kenek,..
“ Tau gitu tadi di mulut aja,.. Ha ha ha,.. “ Si Kuli ikut berkomentar,..

Astrid tak bisa melawan selain mengikuti keinginan para pemerkosanya, dan enelan Sperma yang terasa asing untuknya itu,..Air matanya kembali mengalir menyadari kegilaan yang dilakukannya tadi, dia pun kembali menengok ke arah Anton, Astrid belum tahu kalau Anton sudah mulai siuman,..

Masih Astrid mengkhawtirkan keadaan Anton namun belum lagi rasa kawatirnya hilang, si Kenek langsung mendorongnya berbaring, “ jangan liat sana aja Non ah,.. “ kekehnya
Si Kenek tanpa sedikit pun rasa Jijik menciumi wajah Astrid yang mungkin masih berbekas Sperma si Kuli, sebelum turun mengerjai bagian dada-nya,..

Menyedot-nyedot payudara Astrid, sambil sesekali meremas dan memilin putting payudaranya, nafas Astrid yang mulai teratur membuat gadis itu kembali terbakar birahinya kembali,..

Tangannya mulai menjengut rambut si Kenek, sekedar pelampiasan kenikmatan saja, terlebih saat si Kenek menyusu di payudara Astrid,..
“ Hmmmm,.. “ Astrid melenguh nikmat,..

Si Kenek mulai menekankan penisnya masuk dalam vagina Astrid, tertahan pleh sempitnya liang vagina itu, Astrid memejamkan matanya, menahan rasa sakit akibat penis yang lebih besar dari 2 sebelumnya itu mulai mengoyak tubuhnya,..
Penis itu masuk makin dalam, tertahan, kembali ditarik keluar sebelum kembali ditekan masuk dan membuat penisnya terbenam lebih dalam, kembali si Kenek melakukannya berulang-ulang hingga akhirnya penis itu masuk seutuhnya,..

Astrid mendesah-desah, penis dalam vaginanya itu membuatnya mengeliat-geliat geli keenakan, terasa olehnya bagaimana otot-otot vaginanya menekan penis yang terasa begitu keras dan hangat dalam vaginanya itu,..

Belum sempat Astrid terbiasa dengan penis itu, si Kenek mulai mengarapnya, pinggulnya mulai bergerak, menarik keluar penisnya sebelum kembali dihantamkannya dalam-dalam,..

“ Oughh, hmmmm.. “ Mulut Astrid terus menceracau,..
“ Gila, kedut-kedut terus nich memek… ha ha ha.. “ Tawa si Kenek,..

Astrid tak kuasa menahan gelombang birahi yang diberikan oleh si Kenek, tubuhnya mulai terbuai dengan kenikmatan yang diberikan oleh si Kenek, bahkan lumatan bibir si Kenek pun dibalasnya, keduanya berciuman mesra terlebih vaginanya mulai terbiasa dan mulai mengeluarkan cairan pelumas yang membuat si Kenek makin cepat memacunya,..

Tiba-tiba si Kenek mengangkat tubuh Astrid, Astrid pun sontak memeluk tubuh si kenek kuat-kuat, tangan si Kenek menopang bokongnya, sementara tangan Astrid menggantung ke leher si Kenek, si Kenek mencium Astrid sebelum kembali menggoyang pinggulnya kembali menyetubuhi Astrid,..

Dalam gendongan si Kenek, Astrid hanya bisa memeluk makin erat leher si Kenek, takut jatuh meski dia menikmati sekali posisi disetubuhi sambil di gendong seperti itu, dan lagi penis itu tersodok-sodok dalam vagina-nya tiap kali si Kenek menggoyangkan bokong Astrid dalam pelukannya itu,..
“ Owghhh, hmmm .. “ Tak terasa sebuah Organsme kecil menghantam Astrid memudahkan penis itu makin lancar keluar masuk dalam kemalauannya, makin dahsyat juga si Kenek itu menyetubuhinya,..

Hanya sebentar mereka dalam posisi yang menguras tenaga itu,.. Si Kenek kembali menjatuhkan Astrid ke lantai dan menyetubuhinya dengan gairah yang makin memuncak, di angkatnya satu kaki Astrid dan ditaruhnya dipundaknya, dengan posisi itu makin leluasa lah si Kenek menyodok-nyodokan penisnya, bahkan beberapa kali dengan sodokan-sodokan kuat yang membuat Astrid makin tak berdaya menikmati tiap detik penis itu di hantamkan ke tubuhnya,..

Si Kuli tak mau ketinggalan, terlebih penisnya sudah kembali tegak berdiri, di pangkunya kepala Astrid menghadap ke selangkangannya, Astrid yang sudah keseten tak ragu untuk mengulum penis itu, jemari lentiknya langsung mencengkram penis itu, dikocoknya perlahan penis itu sebelum kembali dikulumnya,..

Penis dalam vaginanya makin mantap membelah tubuhnya, keringat ketiga orang itu seolah menjadi satu, sama dengan perasaan binggung amarah, takut, kesedihan yang bercampur dalam pikiran Anton, ia benar-benar tak tahu apa yang terjadi, dia terlalu jauh dari tempat kejadia, dan tak mampu untuk berdiri, yang bisa dilakukannya untuk mendekati mereka hanya merayap dia atas tanah itu sampai ke tempat mereka,.. dikumpulkan segenap kekuatan dan keberaniannya, perlahan dia merayap bagaiakan seekor cacing di atas tanah kering itu,..

Perih akibat gesekan dengan permukaan lantai, namun apa yang bisa dilakukannya lagi, dia khawatir dengan keadaan Astrid, dan dia mau melakukan apapun untuk bisa menghentikan ini semua,..

Desahan Astrid bersahutan dengan desahan si Kenek, Tangan si Kenek begitu bernafsu meremas-remas Payudara Gadis itu, meremasnya dengan kedua tangan berototnya, penuh dengan nafsu, menariknya ke kiri-kekanan, sesekali menjepit putingnya dan menghisap kedua putting itu dengan bibirnya yang tebal,.. Astrid hanya bisa memejamkan mata tiap kali si Kenek menyusu pada payudaranya…
Astrid makin membenamkan wajahnya ke penis si Kuli yang masih mengacung tegak, dikocoknya penis itu, sambil menghisapi buah Zakar si Kuli, membuat pemiliknya makin bergairah dan menceracau keenakan, berdua dengan si Kenek, keduanya bergantian menyusu di payudara Astrid, menghisapinya sambil sesekali menyedot kuat, atau mengigiti putingnya yang makin lama makin menonjol terangsang,..
Rabaan tangan si kenek tepat di clitoris Astrid membuat gadis muda itu makin terbakar birahi yang begitu menggila, membuat gadis itu makin liar melampiaskan birahinya, melampiaskan rasa nikmat yang diterima oleh liang vaginanya pada penis yang berada dalam mulutnya itu, si Kenek, memijit sambil menekan-nekan clitoris Astrid membuat Astrid terus mendesah tak karuan, menggeliat-geliat hebat meski vaginannya masih terus dihantam oleh penis si Kenek,.
“ Hmmm , ehmmm.. “ Astrid mendesah diantara penis yang sedang dihisapnya itu,.. tangan kedua kacung itu pun terus memelitir payudara Astrid sambil menghisapi putting susunya,..
Rasa sakit bercampur nikmat yang terus makin lama makin menguasai tubuh Astrid membuat gadis itu nyaris beada diujung Organsmenya kembali, namun dia masih memiliki sedikit kesadaran untuk tidak begitu saja menyerah dalam keadaan ini, masih ada sedikit kesadaran kalau dia sedang diperkosa, namun tubuhnya berkata lain, perlahan makin lama makinbanyak pula cairan cintanya yang mengucur akibat rangangan dan penetrasi yang dilakukan oleh kedua orang itu,..
Si Kenek mencabut penisnya membuat Astrid sedikit kecewa, sambil terkekeh si Kenek mengocok-kocok penisnya, mungkin akan segera keluar namun ternyata si Kenek tak mau mengecewakan Astrid yang masih mencari kepuasan birahinya, penis yang begitu besar dan panjang itu kembali diselipkan ke mulut vaginan-nya,. Sedikit digesek-gesek sebelum kembali perlahan memasuki liang vagina itu,..
Astrid sontak mendesis nikmat, penis yang begitu keras itu kembali memasuki dirinya, perlahan begitu gentle dan terus masuk sedikit demi sedikit, kedua paha Astid diloloskan ke pinggangnya, membuat penetrasi itu menjadi lebih mudah, namun sempitnya vagina Astrid membuat penis yang masuk itu mulai tertahan, perlahan kembali dicabut,. Sebelum diterjangkan kembali lebih dalam dari sebelumnya,..
“ Oughhh, nghhhhh “ Astrid mendesis, penetrasi yangbegitu keras membuat dia melupakan sesat penis si Kuli, menikmatio penis yang menerjang begitu dahsyatnya dalam vaginanya, baru saja penis itu masuk seutuhnya, kembali penis itu disodok-sodokan keluar masuk vaginanya begitu cepat,..
Si Kuli yang tak ingin kehilangan kenikmatannya kembali menyodorkan penisnya, baru Astrid menangkap penis itu dengan tangannya, kembali si Kenek mencabut penisnya, sebelum mengulang apa yang tadi dilakukannya, tampaknya dia begitu menikmati bagaimana vagina Astrid menjepit batang kemaluannya,..
Astrid kembali hanya dapat menjerit tak berdaya, menikmati penis yang begitu dahsyat menerjang tubuhnya dengan penetrasi yang begitu kuat,.. Dia begitu terlarut dalam arus birahi yang dikendalikan oleh kedua orang ini,..
Akhirnya setelah 4 kali si Kenek melakukan kegemarannya tadi, Tubuh Astrid diguncang oleh puncak kenikmatan, tubuhnya menderik hebat sebelum menjerit kenikmatan,..
“ Ouhgh….. “ Tubuh Astrid mengejang beberapa detik, dan smeentara itu juga si Kenek menangkat tubuh Astrid yang berkelojotan sambil menerjangkan penisnya seperti orang yang kesetan, tangan Astrid masih mengocok penis si Kuli tanpa sadar, membuat si Kuli
Penis si Kuli dalam gengaman tangan Astrid mulai berkedut kedut, demikian juga dengan penis si kenek dalam vagina-nya, sementara Astrid masih berkelojotan, gelombang organsme yang menghantamnya tadi berkemabang menjadi multi organsme akibat si Kenek yang tak mau kehilangan moment nikmat itu, mengumulinya sambil terus menyesakan penisnya dalam vagina Astrid yang membuat gadis itu nyaris pingsan keenakan,..

Tubuh Astrid penuh dengan peluh, pun sama dengan tubuh kedua pemerkosanya,.. tubuh Astrid berhenti bergetar setelah beberapa saat, namun telah menguras habis semua tenaga gadis itu,.. Si kenek masih menciumi tengkuknya, sementara Astrid mulai kembali menyedoti penis si Kuli, menikmati penis yang begitu keras dalam mulutnya, apalagi penis itu mulai berkedut kedut dalam hisapannya,..

“ Oughhh,.. “ si Kenek mencabut penisnya dari vagina Astrid mengocoknya di depan Astrid sambil mendesis-desis kenikmatan,..
“ Ayo, buka mulutnya hmmm “ perintah si Kenek…

Astrid pun meninggalkan penis si Kuli, yang langsung mengocok sendiri penisnya yang hampir klimaks juga,
“ Oughhhh,… “ Si Kenek menumpahkan spermanya kedalam mulut Astrid, begitu banyak hingga sebagian mengalir keluar lewat tepi bibirnya,.. namun penis itu masih menembak-kan spermanya dalam mulut Astrid, hingga akhirnya berhenti,..

“ Ayo, telen ayo,.. “ Astrid menuruti perintah itu, perlahan ia menutup mulutnya, menelan perlahan sperma yang begitu banyak dan pekat, diiringi gelak tawa para bajingan itu,..

Masih ada sedikit sisa sperma si Kenek dalam mulutnya, ketika si Kuli, melolong hebat dan menyuruh Astrid kembali membuka mulutnya..
“ Ayo neng tambah lagi, .. “ Si Kuli mendesis sambil menghentikan kocokannya, Astrid membuka mulutnya kembali, sambil bersiap menerima lelehan sperma si Kuli,..

Kali ini tak sebanyak sebelumnya, Astrid mengocok-kocok penis si Kuli seolah sayang bila masih ada sperma yang tersisa, sebelum kembali Astrid menutup mulutnya dan menelan Sperma itu perlahan,…

Butuh usaha berulang-ulang, sambilmenahan perasaan jijik, namun akhirnya Astrid berhasil menelan habis sperma yang ada dalam mulutnya tadi,..tubuhnya begitu lemas dan lemah, seolah tak ada sedikit pun tenaga yang tersisa saat Peter melangkah memeluk dirinya,..

Astrid menatap Peter benci, namunia terlalu lemah untuk sekedar mencaci,..
“ Sayang,.. “ jijik sekali rasanya saat kata itu, terlontar dari mulut Peter,..
“ Liat kesana,.. “ Peter menunjuk ke arah kursinya, di bawahny tergeletak Anton dengan wajahnya yang hancur lebur oleh bekas-bekas pukulan si Kuli dan Kenek,..

Air mata mengalir dari mata Anton,..
“ Kamu tahu,.. Dia liat semua,.. dan katanya dia mau,.. “ Peter terkekeh setelah membisiki Astrid,..

#####

6. Cinderella Game 4

Astrid dihinggapi oleh jutaan rasa bersalah, kini ia tahu Anton begitu menyayanginya, namun dia telah dipermalukan, namun malah meresponsenya seperti seorang pelacur, ia memalingkan wajahnya dari Anton, namun si Kuli dan si Kenek mendekati tubuh anton yang tergolek lemah tak berdaya, sementara Peter memaksa Astrid melihat apa yang akan mereka lakukan selanjutnya,..

“ Hey, hey ayo liat , ini yang akan terjadi kalau kamu gak mau ngelakuin hal yang sama pada sahabat-mu itu he he … “ Peter mengancam,..
Astrid kembali melihat ke arah Anton, tepat sat sebuah pukulan si Kuli mendarat di wajah Anton,…

” Oughhh, Jangannnn “ Astrid menjerit, melihat pukulan si Kuli membuat Anton kembali tersungkur,..
“ Jangan Peter, aku mohon, aku mau, aku aku… “ Astrid menangis,..
“ Ha ha ha, bagus ayo, kesana… “ Peter mendorong Astrid,..

Astrid berjalan kearah Anton, dia menatap keadaan sahabatnya itu, air matanya mengalir deras, mata Anton masih hidu, namun penuh dengan kekecewaan, seolah berkata,..

” Astrid, kamu ini pelacur.. “
” Astrid aku jijik padamu,.. “
” Pergi kamu pelacur,.. “


Astrid mendorong tangan si Kuli yang masih mencengkram kerah baju Anton,..
Astrid berbisik,..
“ Maapin aku Ton,.. “

Astrid mulai membuka celana yang dipakai Anton, menurunkan resleingnya sebelum melepaskan celana itu berikut celana dalamnya,..

Si Kuli dan si kenek terkekeh, melihat penis Anton yang tak mengeras itu, meski ukurannya mungkin hampir sama dengan milik Peter tadi kalau berereksi, namun penis itu seolah mengatakan, Jangan Astrid aku gak mau,..


Anton berusaha menghindari tangan Astrid, dan tak membiarkan Astrid melakuakan apa yang akan dilakukannya, namun Astrid menangkap penis Anton dalam gengamannya, perlahan dia menurunkan wajahnya, memasukan penis itu dalam mulutnya, diiukuti derai tawa Peter dan para pembantunya itu,..

Astrid perlahan mengoral penis Anton yang mulai keras itu, sementara Peter dan kawan-kawan-nya hanya tertawa menyaksikan Astrid menjilati penis sahabatnya itu,.. tak ada sedikitpun rasa bersalah pada mata mereka, yang ada malah tawa mereka yang begitu bahagia melihat gadis itu menjilati penis sahabatnya yang telah babak belur tersungkur di atas tanah,..

Penis dalam gengamannya makin keras, sementara Anton sendiri hanya bisa memejamkan matanya, hatinya bimbang antara senang dengan apa yang sedang dilakukan oleh Astrid, namun juga sadar kalau semua ini didasari oleh ancaman Peter dan teman-temannya itu,..

Terlebih Anton sadar kalau semua ini terjadi karena dia gagal melindungi Astrid, gagal melindungi orang yang dicintainya,.andai dia bisa memilih ingin rasanya dia mati saja daripada harus menyaksikan semua yang terjadi sebelumnya,,..

Terlebih Air mata Astrid yang mengambang di pelupuk mata gadis itu, gadis yang begitu dicintainya, matanya menatap Peter dengan tajam, meski dia tahu tak ada yang bisa dilakukannya saat ini,..





Lalu apa yang harus dilakuakan oleh Anton, ada rasa marah, sadar kalau Astrid kini sudah seperti seorang pelacur dimatanya, pelacur yang meminta untuk terus disetubuhi, hancur rasanya hatinya saat itu, namun iya juga tak bisa membohongi nuraninya, dia sadar meski dia membenci apa yang dilakukan oleh Astrid ssat ini, namun apa yang dilakukannya saat ini membuatnya Anton tak mampu membendung birahinya,..

Apa ini juga yang Astrid rasakan ??
Anton binggung dengan apa yang harus dilakukannya,..
Semetara Cemoohan orang-orang itu makin menjadi dan membuatnya makin tak mengerti dengan dirinya sendiri, dia ingin ‘merasakan’ Astrid, namun dia membenci gadis itu sekarang, sekaligus mencintainya karena dia tahu Astrid sedang melindungi dirinya,..

“ Ayo Masukin, masukin … “ Seru ketiga orang itu,..
Astrid pun mengangkangi Anton membimbing penis Anton ke arah kemaluannya, perlahan menurunkan pinggulnya menikmati penis itu mulai memasuki tubuh Astrid yang menutup matanya, menikmati penis Anton yang mulai masuk dalam vaginanya,..

---Fin---

Diposkan oleh Dee Namaku di 20:05 Bu BROTO dan Mbak RESTY Label: Setengah Baya 0 komentar


--------------------------------------------------------------------------------
Perselingkuhanku dengan bu Broto sudah berlangsung mulus selama 3 bulan. Kami sepakat, untuk menjaga keamanan nasional, kami melakukannya hanya setiap Sabtu pagi disaat aku ngga pulang kampung. Kini bu Broto melakukannya sudah tidak sungkan2 lagi. Lebih gilannya lagi setiap Jumat malam Sabtu aku diminta mengintip dia bersetubuh dengan suaminya. Untuk memperlihatkan bahwa dia ngga pernah orgasme dengan suaminya yang hanya sebentar dan langsung tidur.

Seperti halnya yang kami lakukan Sabtu pagi ini. Kami melakukan dengan penuh nafsu. Permainan bu Broto kini semakin berani, dia sudah mulai mahir memainkan lidahnya dikemaluanku. Diapun sudah ngga malu2 lagi mendesah keenakan dan mengerang disaat orgasme. Untung rumah sepi jadi suara kami tidak terdengar oleh siapa2. Hampir dua jam kami melakukannya pagi ini. Aku sampai dua kali ejakulasi sedangkan bu Broto lebih dari 6 x.

Setelah selesai kami melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan diri dengan hanya bertelanjang bulat. Baru saja kami menutup kamar mandi, tiba2 terdengar agak keras orang mengetuk pintu. Aku terkejut, "Wah, jangan2 pak Broto pulang, tapi kok suara Vespanya ngga kedengaran..." Aku langsung memakai celana pendek dan kaosku dan segera keluar kamar mandi, sedang bu Broto tetap didalam pura2 sedang BAB. Baru selangkah dari pintu kamar mandi kembali terdengar TOK, TOK, TOK !!
Kini suaranya lebih keras dari yang pertama, " Ya.. sebentar " teriaku sambil berlari kearah pintu depan dan saat aku melewati kamar bu Broto yang berantakan aku sempatkan menutup pintunya.

Pintu depan segera aku buka (ternyata kami lupa menguncinya) dan didepan pintu ternyata berdiri seorang wanita berwajah manis berkulit bersih (sedikit lebih gelap dari warna kulit bu Broto) mengenakan celana jeans ketat yang membungkus pantat dan paha yang masih indah dengan paduan baju longggar berwarna krem dengan assesori ikat pinggang besar. Dari wajahnya, usianya sekitar diatas 40 an. Disampingnya ada sebuah koper pakaian. Kayaknya baru datang dari luar kota.
" Mana mbak Tati (nama bu Broto) ?! " tanyanya agak keras, seperti orang kesal.
" Maksud mbak bu Broto ? beliau sedang dikamar mandi, mbak siapa ya ? " tanyaku masih mencoba bersopan santun.
" Saya Resti adiknya mas Broto yang dari Surabaya " jawabnya ketus.
" Oh, eh silakan masuk mbak Resti.." aku agak gugup dan mempersilakannya masuk.
" Siapa de Budi ? " tiba2 bu Broto berteriak dari belakang setelah keluar dari kamar mandi dan melangkah keluar " Waah ada tamu jauh to, loh Res, kamu mau datang kok ngga kasih kabar dulu biar kami jemput, de Budi ini Resti adik kandung satu2nya pak Broto, Resti ini Budi yang kos disini...eh de Budi tolong bawain kopornya mbak Resti ke kamar tengah. " mereka pun berpelukan saling menyapa dan akupun menenteng kopor mbak Resti ke kamar tengah selanjutnya aku kekamar mandi dan pura2 tiduran membiarkan mereka saling kangen2an akhirnya akupun tertidur beneran bangun2 ketika ada yang mengetuk pintu kamarku " de Budi, de Budi..." suara pak Broto memanggilku dan melihat jam dinding baru jam 11.17 padahal biasanya pak Broto pulang sekitar jam 1, aku kaget dan bingung " Wah ada apa lagi nih, jangan2 pak Broto tahu hubunganku dengan istrinya dan dia panggil adiknya untuk menyelesaikannya...wah gawat nih " pikirku bingung tapi tanganku tetap membuka pintu kamarku " Wah maaf nih de Budi bapak ngganggu istirahatnya, anu...bapak mau ke Cirebon sama atasan bapak sampai hari Rabu dan ditunggu di Terminal, tolong anterin bapak ya de Budi, nanti Vespanya de Budi bawa pulang. " kata pak Broto dan membuat hatiku lega,
" Bisa, bisa pak sebentar saya cuci muka dan ganti baju dulu..." jawabku spontan.
" Ya de Budi makan dulu saja baru kita berangkat..."
Setelah mengantar pak Broto aku ngga langsung pulang, tapi nonton bioskop dulu, pulang2 jam 5.30 sore dan langsung mandi, aku sekilas melihat bu Broto dan mbak Resti lagi ngobrol sambil nonon TV.
" De Budi sini dulu de " bu Broto memanggilku dari dalam saat aku keluar dari kamar mandi.
" Ya sebentar bu, " jawabku sambil masuk kamar dan menyisir rambutku kemudian mendekati mereka yang sedang duduk disofa panjang yang memang satu2nya tempat duduk depan TV.
" Ini, Resti mau bicara denganmu" kata bu Broto begitu aku berdiri didekat mereka dan aku lihat mbak Resti yang mengenakan piyama batik dan kelihatan lebih segar dari ketika dia datang, menggeser duduknya supaya aku bisa duduk disampingnya dan dia sekarang berada ditengah. " Silakan duduk disini de Budi " dan akupun duduk disampingnya.







" Begini de Budi, saya adalah teman dari kecil dengan mbak Tati, usia kami hanya beda 1 tahun, saya lebih muda dan saya menganggap dia sebagai kakak kandungku sendiri dan diantara kami sudah ngga ada lagi rahasia2an dan mas Broto juga mengenal mbak Tati ini sejak kecil walaupun mereka tidak akrab. Saya tahu, mbak Tati ini orangnya sangat setia pada suami..." kata mbak Resti begitu aku duduk disebelahnya dan kata2 terakhirnya yang terputus membuatku berdebar2 dan aku hanya bisa diam menanti lanjutannya.
" Saya benar2 bingung dan kaget dia bisa berselingkuh dengan de Budi..." kembali kata2nya terhenti dan matanya tajam menatapku yang kaget dan kebingungan.
" Mmmaksud mbak...? " aku pura2 bloon dan mataku minta bantuan ke bu Broto, tapi dia asyik nonton TV.
" Saya tahu apa yang terjadi tadi pagi karena pintu depan lupa dikunci begitu juga kamar tidur yang terbuka sehingga aku bisa nonton adegan seru kalian dan tadinya aku ngga percaya sama mbak Tati tapi tadi kami sudah ngobrol dan ternyata kami mempunyai masalah yang sama . " lanjut mbak Resti
" Sudah 2 tahun lebih suamiku menderita diabetes kronis dan dia sudah ngga bisa berbuat apa2 denganku..." suara mbak Resti mulai pelan
" Sekarang aku mau buat kesepakatan dengan de Budi, aku akan diam tidak melaporkan ke mas Broto tapi de Budi harus melakukan yang sama seperti de Budi melakukan mbak Tati, mau ? "
Kembali mataku minta pertolongan bu Broto, kali ini dia menolongku, sambil tersenyum dia mengangguk2an kepalanya tanda setuju tapi timbul keisenganku sama mbak Resti.
" Terus saya harus berbuat apa ? " aku pura2 bertanya
Tiba2 mbak Resti mendekati telingaku dan berkata pelan " aku juga ingin dipuaskan seperti mbak Tati tadi pagi " tangan kanannya langsung mengelus kemaluanku yang hanya mengenakan celana pendek tanpa CD. Tangan kananku langsung menarik pinggangnya sehingga mbak Resti duduk dipangkuanku dan mbak Resti langsung menciumi bibirku tanpa ada perasaan risih ada bu Broto disampingnya, sedangkan bu Broto hanya pura2 batuk " ehem...ehem...dah sana didalam..."
Tapi mbak Resti ngga nggubris dia terus mencium bibirku penuh nafsu terdengar dari nafasnya yang memburu, aku melirik ke bu Broto dan dia nampak tegang sambil pura2 nonton TV tapi matanya sebentar2 melirik kearah kami. Aku yakin baru kali ini dia melihat secara langsung sepasang laki2 dan perempuan berciuman dengan penuh nafsu apalgi kini mbak Resti sudah membuka baju piyamanya dan pantatnya terus digayang2kan di kemaluanku, ternyata dia ngga pakai bra sehingga payudaranya yang berkuran sedang dan sudah mulai turun menantang untuk diraba dan dihisap, sesaat aku perhatikan ada yang berbeda dengan punya bu Broto, puting payudara mbak Resti masih kecil kayak wanita yang belum punya anak, tangan kananku mulai meraba payudaranya ternyata masih kenyal. "...aahh..." desahnya disaat tanganku meraba payudaranya dan tangan kirinya membantu menekan tanganku supaya aku meremas lebih keras payudaranya, tangan kanannya menarik kepalaku supaya aku menghisap payudara kirinya dan desahannyapun makin keras disaat lidahku menjilat2 di putingnya. Sambil menjilat mataku melirik bu Broto yang semakin gelisah tapi aku ngga peduli lidahku terus aku mainkan di payudara mbak Resti dan membuat dia semakin bernafsu. Kini dia turun dari pangkuanku dan berlutut didepanku dan tangannya langsung melorotkan celana pendeku hingga terlepas dan tentu sala kemaluanku yang sudah tegang dari tadi langsung menyembul keluar sebentar mbak Resti mengelus2 kemaluanku dan dia menarik sedikit posisi duduku supaya lebih melorot dan dia mengarahkan mulutnya kearah biji pelerku dan lidahnya bermain2 disini, permainan lidah mbak Resti lebih berpengalaman dari bu Broto terasa lebih halus demikian juga saat lidahnya mulai bermain dibatang kemaluanku sampai aku ngga bisa nahan suara kenikmatanku "...aagghhh..." dan ketika sambil menahan nikmat tanganku meraih tangan bu Broto yang sedari tadi terlihat hanya tegang aku merasakan tangannya sedikit gemetar dan saat dia menoleh kearahku aku melihat mukanya agak merah, ngga tahu apa karena malu atau nafsu atau karena keduanya. Sebentar bu Broto memandangku dan aku menarik tangannya supaya dia lebih mendekat kearahku dan diapun menggeser duduknya dan aku bisa meraih bahunya kemudian mencium bibirnya yang juga gemetar tapi dia langsung membalas ciumanku dan nafasnya makin memburu saat tangan kananku meraih payudaranya yang juga tanpa bra dan kami bertigapun sudah sangat dibakar nafsu birahi.
Sesaat kemudian kami bertiga sudah tidak ada lagi yang mengenakan pakaian dan sudah pindah kekamar bu Broto, yang lebih agresif adalah mbak Resti, mungkin karena sudah lebih dari 2 tahun dia ngga dipuaskan suaminya jadinya sekarang seperti kehausan. Kini dia sudah berbaring di tempat tidur dan minta aku menyetubuhinya, tapi aku mau membuat dia lebih bernafsu supaya cepat orgasme karena ku masih menghadapi lawan satunya yakni bu Broto. Aku memang merangkak keatas tubuh mbak Resti sedang bu Broto kembali sebagai penonton, aku hanya mencium sesaat bibirnya kemudian lidahku merayap ke payudaranya sebenta bermain dikedua payudaranya sambil tangan kananku mengelus gundukan memeknya yang berbulu tipis, jilatanku merayap keperutnya dan bermain dipusarnya kemudian ke selangkangannya tapi aku ngga menjilat memeknya membuat mbak Resti penasaran, aku justru membalikan tubuh mbak Resti supaya tengkurap dan aku menciumi punggungnya terus turun ke kedua bongkahan pantatnya disini kadang aku menggigit pelang pantatnya membuat desahannya semakin keras aplagi saat lidahku mulai bermain dipaha bagian dalamnya dengan sedikit gigitan kecil membuat dia mengangkat pantatnya minta memeknya yang sudah sangat basah untuk dijilat dan tidak langsung menjilat memeknya aku terus menjilat bagian samping luar memeknya dan ini membuat pantatnya lebih tinggi terangkat dan pahanya lebih lebar terbuka dan akupun mulai memasukan kepalaku diantara kedua pahanya sambil mengadah keatas menghadap memeknya dan mulai menjilat klitnya dan cairan kentalnyapun makin banyak keluar sampai menetes ke daguku. Kedua tangan mbak Resti meremas sprei dan mulutnya terus mendesis bagai ular tiba2 tangannya menarik paha bu Broto dan mulutnya langsung menyergap memek bu Broto yang juga sudah basah, tiba2 mulut mbak Resti mengerang dan pantatnya memeknya ditekankan kuat2 ke mulutku sambil badannya bergetar "..bbud aku kkluarr.." dan dagukupun semakin basah tersiram lendir mbak Resti yang banyak mengeluarkan lendir. Sesaat diapun tergeletak dikasur dengan nafas memburu sedang bu Broto yang dari tadi juga sudah naik nafsunya oleh jilatan maut mbak Resti langsung naik diatas tubuhku memasukan kemaluanku ke liang memeknya dan langsung menggoyang dari atas. Ruapanya mbak Resti ingin membuat sensasi lain dia kembali bangun dan meraih payudara bu Broto dan langsung menghisapnya membuat bu Broto berteriak kecil menahan nikmat dan tangan kiriku yang nganggur langsung mengarah ke memek mbak Resti yang sedikit terbuka dan langsung aku masukan kedalamnya, memek mbak Resti sangat licin akibat orgasme tadi dan akibat sentuhan jariku dimemeknya nafsu mbak Resti bangkit lagi dan diapun menjilat payudara bu Broto dengan sangat bernafsu membuat bu Broto semakin tinggi melambung dan sebentar kemudian goyangannya semakin liar dan semakin liar dan diapun mencapai klimaksnya dan ambruk yang segera diaganti mbak Resti . Kali ini mbak Resti memperlihatkan kemahirannya diatas ranjang dimenggoyang dengan lembut tapi pasti membuat kemaluanku seakan dipijat2 dan dan membuat aku tidak tahan untung rupanya mbak Resti bukan pemain yang lama diapun sudah tidak beraturan goyangannya dan akhirnya aku keluar duluan disusul beberapa detik kemudian mbak Restipun orgasme. Dan kamipun tertidur kecapaian.

Diposkan oleh Dee Namaku di 20:03 Menstriptease Pembantu Label: Umum 0 komentar


--------------------------------------------------------------------------------
ini cerita seru pertamaku.. ini campuraN antara kenyataan dan impianku..target belum berhasil dijinakkan..mohon maaf kalo yang bagian esek-esek kurang mantap ..
ini ceritanya ;

Pembantu dirumahku masih muda usia, belum genap 20 tahun. Meskipun demikian dikampungnya dia sudah jadi rebutan para lelaki. Wajahnya buat saya sih biasa saja begitu juga susunya yang kalau menurut selera saya masih kecil. Tapi pembawaannya dalam bersikap penuh unsur menggoda lelaki. Saya sendiri pernah ditempeli susunya ketika berpapasan digang kecil dirumah. Pada awalnya saya merasa melakukan kesalahan tapi akhirnya saya mengambil kesimpulan bahwa pembantu saya ini genit dan matre. Tetapi meskipun sudah sering diajak SSi, tapi yanti tetap kukuh mempertahankan dirinya untuk diobok-obok meskipun demikian tetap genit dan bikin gemes saja.
Setelah puter otak timbullah ide gila yang akan saya coba sore ini.
Kebetulan istri dan anak sedang diantar supir pergi ke acara sekolah, setelah mereka pergi saya pura-pura sibuk bekerja diruang kerja saya. Saya keluarkan duit setoran toko saya selama beberapa hari dan pura-pura sibuk mencocokkan catatan dan jumlah uang yang ada.
Ruang kerja saya dipisahkan oleh sekat kaca yang mudah terlihat dari ruang makan. Si yanti setiap sore sibuk merapikan dapur dan mempersiapkan makanan untuk malam hari. Saya perhatikan matanya memperhatikan tumpukan uang dimejaku dan terlihat demikian berhasrat untuk memilikinya. Tanoa buang kesempatan saya berteriak dan memintanya untuk membuatkan teh hangat serta mengantar ke ruangan saya.
"jangan terlalu manis yah..Yan! " teriak saya." Iya ko..", kata Yanti manja..kalau sudah manja pasti ada maunya..hmm.. Ini saat yang tepat untuk melaksanakan rencanaku..
Tidak lama Yanti datang membawa teh.
"Ini Ko..tehnya.", yanti menyodorkan tehnya.
"Makasih kataku.",aku menjawab sambil pura-pura cuek..
"Banyak amat duitnya ko.?"kata yaNti sambil tetap berdiri disamping meja. Rupanya dia memperhatikan tumpukan uang puluhan juta yang membuat hatinya tergetar.
"Iya nih...jadi bingung mo dibelikan apa yah...?" aku menjawab dan tersenyum girang...masuk perangkap dia.
"Semua sudah punya..mo beli apalagi yah...?" aku berkelakar sambil akting berpikir.
"Belikan aku baju dong ko..habis bajuku..uda pada jelek nih.."yanti merengek manja..
"Gak mau ah..kan kamu udah dapat gaji..dapat tips dari saya aja uda banyak.".kataku pura-pura marah..
"Yah.. kan sekali-sekali boleh yah ..ko..?" yanti merajuk dan memijit tanganku..
Aduh enaknya..sebentar lagi aku yang pijit dia.
Hmm..aku berpikir keras untuk menambah variasi sedikit bagi rencana ku...
"Ok..aku nanti belikan kamu 3 pasang baju..tapi aku yang belikan yah...gak boleh kamu yang beli sendiri..gimana?" kataku mengobral janji.
"3 pasang ko ?" Yanti kaget..
"Asyik ...aku dibelikan baju..makasih..yah..engko baik deh..."
"Eit...nanti dulu ada syaratnya lho.." aku memberi tanda tidak padanya.
"Loh kok pake syarat.?." tanti bertanya
"Iya dong ..beli baju kan mesti ada ukuran atau contoh...jadi syaratnya butuh baju kamu untuk contoh ..., " kataku mantap.
"Ah..itu mah gampang..bentar saya ambilin .bajunya" yanti langsung bergerak menuju pintu keluar.
"Eit-eit..jangan pergi Dulu..
Aku gak mau bajumu yang lain ...aku mo beliin yanti baju tapi yanti harus jual baju yang yanti pakai ke saya..mumpung saya ada duit nih...baju sama celana 300rb yah...?" aku memborbardir yanti langsung ke penawaranku.
Langsung saya keluarkan uang 300rb dan taruh dihadapannya..
Begitu mo diambilnya saya memegang tangannya..."barangnya dulu baru boleh ambil duitnya" ...sambil merengut yanti menarik tanggannya dari tangganku..."yah uda saya tukar baju dulu.."
"Kalo keluAr dari ruangan ini uanngya mungkin sudah gak ada lho..sekarang aja dilepas...kan nanti bisa pake yang dikamar.".ujarku tersenyum mantap..

"Buka baju disini?.ih engko nakal...bilang aja mo lihat tubuhku...dasar genit."..yanti mengomel..tapi tidak meninggalkan aku...
"Yan..yan..yang tubuhnya lebih ok..aku bisa bayar kok yan..anggap saja ini permainan..." yanti terdiam mendengar omelanku
"Mo lihat cewe-cewe aku?"
Kataku menantang sambil memutar lcd komputer kehadapanya dan kutunjukan foto seksi nisa kepadanya. "Aku aja bayar dia semalam 500000 sudah full service 3x "kataku meyakinkan...hi..hi..padahal yang benar..1,5 juta...
"Tapi beneran yah ko..aku dibeliin baju..? " yanti sudah melemah.
"Bener..aku beliin 3 pasang..sdh dibeliin ..baju kamu saya bayarin lagi..ayo kurang apa ?ujarku meyakinkannya.
"Yah...uda deh...."
Pelan -pelan yanti membuka kancing bajunya.. Akhirnya pemandangan yang saya tunggu datang juga ..susu kecil yang padat dan ranum terlihat dari balik bhnya meskipun kecil..tapi itu sudah cukup membuat ade kecilku yang tak terbungkus CD berdiri tegak dibalik celana pendekku ..setelah diserahkan blousenya..dia lanjutkan dengan melepaskan celana sedengkulnya...kali ini penampakan paha mulus tanpa kerutan serta lemak membuat aku inGin mengecapnya sekarang juga,..tapi sabar..yanti orangnya gak bisa dipaksa mesti disuap pake uang.
Setelah celananya terlepas..yanti langsung reflek berusaha menutupi bagian tubuhnya yang berharga dengan kedua belah tangannya...
"Ok...bagus..
Tapi ini baru buat satu pasang baju yan..." kataku mempengaruhi dia.
"Loh maksud engko..?" yanti bingung lagi.
"ini kan contoh untuk baju dan celana..kalo untuk dalaman mu pake apa contohnya?"kataku mengajaknya berpikir.
"Maksud engko..saya mesti buka bh saya juga?" yanti menunjuk BHnya.
"Iya.!" ujarku pendek sambil saya mengeluarkan 300rb lagi dari tumpukan uang itu. "Ini tambahannya buat kamu lepasin bhmu", aku meletakkan 300rb lagi diatas tumpukan 300rb sebelumnya.
"Aduh ko...malu aku..." yanti gelisah.
"Gak usah malu..nih liat si nisa" ..aku klik foto nisa lainnya yang tanpa bra "nih ada yuli, sandra.dll..semua gak malu sama engko..."
Semua gambar psk simpananku kukeluarkan...untuk mempengaruhinya bahwa ini "anugrah" baginya.
"Yah..udah deh..punya saya sih kecill..kalo dibangkinkan mereka ..'akhirnya Yanti mengakui kualitasnya.
Pelan-pelan yanti melepas bra...begitu terlepas..aku sadikit termangu akan keindahan payudaranya yang kecil, kencang indah dan proporsional dengan tubuhnya...
"Punyamu ok juga yan..".kataku memujinya ketika menerima bra dari tangaanya.."jangan lupa ambil duitnya"..secepat kilat yanti mengambil duit 600rb yang ada dimeja...
Ketika dia menghitung aku pura menyesali tawaran..
"yan..lupa... celana dalamnya belum...lupa aku ..nih duit 200rb..copot deh..cepetan.."kataku memberi tekanan padanya.
"Ah.... gak mau ko..".yanti langsung menutup celana dalamnya.."malu banget koh.."
"Yah ampun yan...cewe ini cuma 500rb mau kasih liat aku semuanya..."
Kutunjukkan koleksi foto memek koleksi wanitaku.."nih..liat..
Aku kan gak minta liat dalamnya paling juga keliatan bulunya doang..".
"Ih..engko... "kata yanti kesal sambil melepas celana dalamnya...
Hmm..bulunya rupa belum lebat banget..masih ok lah menurutku...
Tanpa ingin membuang waktu..
"wah ini baru dua pasang..tinggal baju tidur lagi..."
Yanti yang kali ini sudah full naked hanya bengong mendengar pernyataanku...
"Ok..tenang-tenang..kamu duduk aja disofa yah...nih..ada film pilih yah ...baju tidur seksi yang kamu mau.."
Ruang kerja ku juga sekaligus ruang home theater di dinding ada lcd tv 30 inch yang terkonek ke komputerku..
Langsung saja kutekan play di wm player untuk memulai sesi terakhir rencana gilaku...klip pertama berdurasi 2 menit adalah peragaan busana pakaian dalam wanita baik bra maupun lingerie..nonton klip ini yanti masih ok saja..dan aku duduk santai di kursi kerjaku memperhatikannya... klip kedua adalah kisah dua model lingerie yang lesbi..selesai pertunjukkan mereka langsung action dibelakang panggung..melihat aksi permainan wanita lesbi ini yanti mulai salah tingkah dan berulangkali merubah posisi duduknya..volume home theather kusetel 75% sehingga seluruh ruangan dipenuhi desahan dari para pemain video porno tersebut. Sebelum berlanjut ke adegan berikutnya aku berjalan mendekati pintu yang terletak antara sofa dan meja kerjaku. Perlahan-lahan kukunci pintu dan kuletAkkan kuncinya diatas meja dan kututup dengan kertas. Yanti asyik memperhatikan permainan mereka dan tidak sadar saya telah berada dibelakang sofa. Pada saat yang sama muncul adegan dua orang pria pendukung acara memergoki dua gadis lesbi tersebut tengah ber 69. .

Kedua pria tersebut berinisiatif mendekati kedua wanita tersebut dan tidak lama kemudia terlihatlah ******-****** besar orang bule itu sedang diservis blow job oleh kedua wanita tersebut.
"Hah..gede betul .".teriak yanti...
"Lho..yang gede itu enak lho yan.."kataku meyakinkan.
"Eh engko sudah disini..".yanti kaget aku sedang dibelakang sofa memperhatikannya.

Adegan demi adegan terus berganti dan diakhiri dengan posisi doggy serta muncrAtnya peju. .yanti kaget...dan bertanya" itu apaan ko?"
"Itu namanya mani yang bisa buat kamu hamil..."
"Kok dikeluarkan disitu?"
"Iya..kalo dikeluarkan dalam..bisa hamil..makanya diluar saja.."
Final klip adalah koleksi pribadi saya..disini yang jadi pemeran utama adalah saya sendiri dengan para wanita simpananku sebagai aktris utama.
Scene pertama si yuli yang menggunakan lingerie putih dan g string hitam meliuk-liuk diiringi musik diatas ranjang sementara aku menshooting dari kursi hotel,susu yuli yang 36b terlihat sangat tidak muat dengan lingerie yang digunakan dan membuat dia tampak sangat hot..perlahan saya pindah posisi dan akhirnya duduk disebelah yanti...yanti cuek saja tapi saya perhatikan..yanti menggigit bibirnya serta pahanya agak mengangkang...wah pasti mulai hot deh ..tidak lama adegan berganti dengan aksiku meremas-remas payudara yuli..serta meyedot dan menjilati susu yuli yang montok itu..saya lepaskan lingerienya dan saya berputar kebelakang menciuminya serta meremas-remas payudaranya dari belakang..divideo yuli terlihat menikmati banget foreplay aku..kemudian aku turun kebawah serta menciumi punggungnya dan pantat yuli..secara bersamaan kuturunkan g string yuli..serta kueluskan jari jemariku dipaha yuli dan daearah Genital..yuli melenguh kuat membuat yanti ikut mendesah...wah..berhasil sorak ku dalam hati..kena deh kamu,..







This image has been resized. Click this bar to view the full image. The original image is sized 599x325.






Kemudian yuli kurebahan dipinggir ranjang dan kakinya terkulai kelantai..kemudian sambil jongkok dilantai aku menjilati pahanya dari lutut hingga ke clitoris..berkali-kali. final scene adalah adeganku sedang menyedot habis klitorisnya yuli. Film sengaja ku cuT disitu dan yanti belum melihat penisku karena sepanjang film masih terbungkus rapi oleh celana dalam. Film sengaja kulanJutkan dengan rekamanku bersama nisa yang alur ceritanya juga dimulai dengan tarian erotis dengan lingerie merah yang menyala. Kali ini aku menggeserkan posisi dudukku menempel ke yanti..yanti sendiri sdh tidak konsen dengan yang difilm karena dia sibuk mengatur nafasnya yang tersenggal menahan nafsu. Ketika tanganku memegang pundaknya yanti diam saja dan membiarkan tanganku membelai rambut dan kupingnya...ketika nisa sedang asyik dijilatin punggungnya akupun melanjutkan aksi dengan menempelkan kepalaku ke pundak yanti. Begitu yanti merespon dengan menarik kepalanya kebelakang..akupun lansung menciumi lehernya..aku berbisik ditelinganya "kamu mau dijilati seperti mereka ..?" "Mau ko...tapi nanti Minta tambah yah duitnya."..dasar pembantu matre..makiku dalam hati..
Lalu kujilati pungunggnya yanti..dan perlahan-lahan tanganku mulai meremas-remaspayudara yanti..yanti mulai melenguh menahan nikmatnya.
".ko..enak betul yah..enak banget.".ceracau yanti mengalahkan suara nisa di tv.
Setelah puas dipunggung aku pindah ke depan serta menjilati kedua bakpao kembar..yanti bergelinjang tidak keruan..aku sengaja berlama-lama karena adekan foreplayku dengan nisa cukup lama...jadi aku gak mau mendahului yang di tv...
Setelah itu aku turun menciumi perut dan pusar yanti..yanti tambah kegelian.. Sedari tadi aku belum memperhatikan memek yanti,,dan sambil menjilat piusar..aku liat memeknya sdh terbuka lebar dan sudah becek..wah ini mah tinggal langsung tancap..tapi aku tahan dulu..
Kemudian mengikuti adegan di tv aku menjilati paha dan daerah sekitar pubis,.., aku belum menyentuh ground zero sama sekali.ketika ditv adegan berganti dengan nisa mempeloroti celanaku dan mengulum kontolku,..aku langsung mulai menyerang ground zero..pikirku yanti sudah tidak berkeberatan/kaget melihat penisku jika sedang menikmati sedotan mulutku.. Sedang asyiknya kujIlati clitoris yanti..yanti menyeracau.."ko..kontolmu gede juga..aduh..aduh,...enak ko..lagi-..lagi,.." .begitu bersuara,..langsung kukeluarkan teknik sedotan mautku yang bikin para wanita simpananku merindukannya.
"Ko enak Betul."..yanti sepertinya sdh 85%, dan akupun mengurangi seranganku..karena aku ingin menyelesaikan dengan kontolku...
Adegan ditv sdh berganti dengan nisa yang sedang keenakkan disodok olehku dipinggir sofa dgn posisi yang mirip dengan posisi kami sekarang.
Sambil merem melek yanti tidak melepaskan matanya dari tv...kemudian kulepaskan celana pendekku dan aku bersujud disamping yanti..kali ini aku mengarahkan tangan yanti memegang burungku yang sudah ngaceng berat.yanti kaget karena tidak menyangka sebesar itu.."apa bisa masuk ko? ....besar begini ?"
"masuk kemana yan?" Tanyaku purapura bego.".kesini?"aku menunjuk memeknya. Yanti menganguk pelan.. Kudekati wajahnya kucium bibirnya aku berbisik dikupingnya.."yakin ? Kan kamu masih perawan..nanti gimana? "
"Ko..aku pengen nikmatnya..udah ko.tolong puasin aku..aku gak tahan nih...teriaknya.."
"Ok..yah...aku buat kamu nanti nikmat yah yan.."
Langsung aku turun kembalI kebawah dan menjilati kembali clitoris yanti..
Gak lama yanti sdh bergelinjang tanda bentar lagi uda mau orgasme...
Pelan-pelan kuganti dengan gosokan jemariku diklitorisnya sambil kuarahkan burungku kelubang sasaran..tanganku satunya mengambil celana pendeekku dan menaruhnyAA dibawah pantat yanti..gawat nih kalo darah perawannya banyak..setelah aman kulesakkan pelan-pelan dan yanti merintih kesakitan sambil meracau keenakkan..setelah berusaha menekan akhirnya tembus juga keperawanan yanti...yanti sedikit meneteskan airmata..aku pun tidak langsung mengocok lobang nikmat yang Baru ini..kubiarkan didalam beberapa detik. Setelah yanti sdh enjoy lg kumulai irama 3x1 ajaran guru seksku...3x masuk pendek dan sekali masuk dalam..perlahan tapi pasti yanti mulai gak kuat menahan nikmat..dia menyeracau terus..berteriak ******..enak..aduh..enak ko..kontolmu enak koh..oh..oh..
Tidak lama adegan di tv diakhiri oleh teriakan nikmat nisa yang gua sodok pakai doggy style...
Setelah suara tv senyap, sekarang hanya terdengar suara lenguhan nafasku dan ceracau nikmat yanti..tapi aku lupa satu hal, aku lupa pakai kondom..gimana ini....aku tawari yanti ganti posisi dan dia mau..secepat kilat aku ambil kondom dikantung celana pendekk yang sebenarnya sdh kusiapkan. Yanti menghadap tv dan menahan tubuhnya dengan memegang meja didepan sofa. dan aku sodok dengan doggy style sambil berdiri..
Kali ini yanti tetap sangat menikmati sodokanku...selelah 1 menit aku menyuruh kembali tiduran aku pengen memberi dia kepuasan seks yang akan dikenanggnya seumur hidup.
Sambil kosodok, mulutku sibuk menjilati dan menyedot putting susunya...menurut pengalamanku susu seorang wanita yg akan orgasme biasanya juga akan menjadi sangat kenjang..bener saja tidak lama kemudian yanti bergelinjang dan berteriak..ahg...enak...gak kuat..ahg...
Akupun terus menyodoknya karena juga sdh diujung tanduk.....tidak lama gantian aku yang berteriak kenikmatan....ah yanti..enak ...auw..ahggg..
Aku terkulai memeluk yanti disampingku yang juga lemas berkeringatan..
Ko..aku takut hamil...tenang aman kok..aku kan tadi pakai kondom..aku kan tahu kamu lagi masa subur.. Ok?
Udah cepetan saya mandi ganti baju...nih bawa bajumu semua...
Loh kok dikembalikan? Kan duitnya uda aku keterima..iya..gak papa..saya kasih lagi kekamu , anggap saja hadiah..senyumku licik..nanti beli baju gimana ?




Yah..nanti ajak kamu ..ok?
Ok sip deh...sebelum ngeloyor pergi..tangan yanti terbuka menunggu tips tamahan dari ku..terpaksa keluarkan lagi 200rb untuknya...yanti tersenyum senang, sambil berjalan telanjang dia menghitung total incomenya yang melebihi gajinya sebulan. Dasar matre..
Buatku 1 juta gak masalah anggap saja dapat perawan...yah hitung bagi -bagi rejeki.
secepa
Secepat kurapikan kembali ruangku yang hancur berantakan...setengah jam lagi mereka datamg dan aku harus sdh mandi dan tidur sore...
Bravo.

Diposkan oleh Dee Namaku di 19:57 Kupergoki Istriku Selingkuh, Aku Entot Istri Yang Menyelingkuhi Istriku Label: Umum 0 komentar



Sesampainya di rumah setelah terbang sana terbang sini di beberapa kota masih di Pulau Jawa maupun di Pulau Kalimantan dan Sulawesi selama 7 minggu ini untuk urusan bisnis kayu dan hasil-hasil bumi lainnya, tubuhku mulai dilanda letih dan penat luar biasa. Namun secara psikologis justru sebaliknya, aku mulai dapat merasakan suasana rileks dan tentram. Merasa at home dan ingin selekasnya menemui mantan kekasihku, sang isteri tercinta. Hal ini cukup membantu keseimbangan diriku sehingga tidak membuatku dilanda senewen. Karena penerbangan yang kuambil adalah sore jam 6 dari Surabaya, maka masih sore pula sekitar jam 7.30 aku sudah mendarat dan lalu setengah jam kemudian dengan menggunakan jasa taksi aku sudah menginjakkan kaki di halaman rumahku di bilangan Slipi. Lalu lintas tidak macet karena ini hari Minggu.
Dari luar ruang tamu nampak terang disinari lampu, berarti isteriku ada di rumah. Di rumah kami tinggal 4 orang saja. Aku yang berusia 38, isteriku 31, pembantu laki-laki 52, dan pembantu wanita 44. Oh ya, setelah 9 tahun menikah kami belum dikarunia anak. Jadi semakin menjadi-jadilah diriku menghabiskan waktu mengurus bisnis karena belum ada urusan lain yang memerlukan perhatianku. Syukurlah selama ini bisnisku lancar-lancar saja demikian pula perkawinan kami.
Ketika hendak kupencet bel kuurungkan siapa tahu pintu tidak dikunci. Tadi gerbang depan dibukakan oleh pembantu wanitaku karena kebetulan dia pas lagi mau keluar untuk membuang sampah. Setelahnya dia kembali ke kamarnya yang terletak di samping kiri bangunan utama. Pembantu-pembantuku kubuatkan kamar di luar. Ukuran rumahku cukup besar dengan masih ditambah tanah yang lumayan luas yang kubuat menjadi taman hampir mengelilingi bangunan rumah kecuali sisi kiri karena kepotong kamar-kamar pembantu dan jalan samping. Dari gerbang depan ke pintu kira-kira mencapai 25 meter.
Benar, pintu tidak dikunci dan aku masuk dengan senyap demi membikin isteriku kaget. Aku suka sekali dengan permainan kaget-kagetan begini. Biasanya isteriku suka terpekik lalu menghambur ke pelukanku dan dibarengi dengan ciuman bertubi-tubi. Itulah santapan rohaniku. Dan itu sering terjadi karena aku sering bepergian dalam waktu lama pula, rekorku pernah sampai 3 bulan baru pulang. Pada awal perkawinan kami tidaklah demikian, namun 5 tahun belakangan ini yah begitulah. Dampaknya adalah kehidupan seks kami mulai menurun drastis frekuensinya maupun kualitasnya.
Kali ini aku menangkap suasana lain. Memang biasanya sebelum pulang aku memberitahukan isteriku bahwa dalam 2 sampai 5 hari bakal pulang. Sengaja kali ini aku tidak memberitahu agar lebih dahsyat pekikan-pekikan kangen isteriku itu. Di ruang tamu TV menyala agak keras. Lalu aku menuju dapur mengendap-endap siapa tahu isteriku di sana dan sekalian mau mengambil air putih. Tidak ada. Ah mungkin lagi tidur barangkali di kamar pikirku. Kuletakkan tas koperku di atas meja makan lalu aku mengambil sebotol air dingin di kulkas. Kuletakkan pantatku di atas kursi sambil minum. Kuambil sebatang rokok lalu kunyalakan. Ada sekitar 5 menit kunikmati asap-asap racun itu sebelum akhirnya kuputuskan untuk naik ke lantai 2 di mana kamar tidur kami berada.
Pelan-pelan kunaiki tangga. Pelan sekali kubuka pintu, namun hanya seukuran setengah kepala. Aku ingin mengintip kegiatan isteriku di kamar spesial kami. Apakah lagi lelap dengan pose yang aduhai. Ataukah lagi mematut diri di cermin. Ataukah lagi.. Upss!! Berdebar jantungku.
Dalam keremangan lampu kamar (kamar lampuku bisa disetel tingkat keterangannya sedemikian rupa) kulihat ada 2 manusia. Jelas salah satu sosoknya adalah isteriku, mana mungkin aku pangling. Dia lagi mengangkangi seseorang. Posisi kepalanya nampak seperti di sekitar kemaluan lawannya. Perasaanku mulai dilanda kekacauan. Sulit kudefinisikan. Marah. Kaget. Bingung. Bahkan penasaran. Apa yang sedang berlangsung di depan mataku ini? Kepala isteriku nampak naik turun dengan teratur dengan ditingkahi suara-suara lenguhan tertahan seorang pria yang menjemput kenikmatan seksual. Mungkin saking asiknya mereka berolah asmara terkuaknya pintu tidak mereka sadari.
Tiba-tiba perasaan aneh menjalari diriku. Darahku berdesir pelan dan makin kencang. Rasa penasaranku sudah mulai dicampuraduki dengan gairah kelelakianku yang membangkit. Ini lebih dahsyat ketimbang menonton film-film bokep terpanas sekalipun. Kesadaran diriku juga lenyap entah kemana bahwa yang di depan mataku adalah isteriku dengan pria yang pasti bukan diriku. Sekarang aku lebih ingin menyaksikan adegan ini sampai tuntas. Kontolku mulai mengejang. Posisi mereka mulai berbalik. Isteriku mengambil posisi di bawah sementara lawannya ganti di atasnya. Persis sama seperti tadi hanya saja sekarang kelihatannya memek isteriku yang dijadikan sasaran. Aku semakin ngaceng.
“Ohh.. Sshh…” suara desisan isteriku berulang-ulang.
Telaten sekali si pria (aku sudah menangkap sosok lawannya dengan jelas adalah pria) sehingga isteriku mulai bergerak meliuk-liuk dan menengadahkan kepalanya berkali-kali.
“Uuhh.. Eehhss.. Teruss jilatthh.. Pak Minnh.. Ahh.. Uffh..”.
Plong rasa dadaku demi akhirnya menemukan identitas sang pelaku pria. Mr. Karmin pembantu priaku yang tua itu. Wah.. Wah.. Pantesan tadi aku agak mengenali sosoknya. Belum sempat aku banyak berpikir kesadaranku disedot kembali oleh suara-suara kesetanan isteriku dari hasil kerja persetubuhan itu.
“Yyaahh.. Teruss.. Teruss.. Aahh.. Tusukk.. Tuussuukkhin liidaahhmu Pak.. Yaahh beegittu.. Oohh..”
Semakin binal kepala isteriku tergolek sana sini. Nampaknya dia sudah berada di awang-awang kenikmatan. Aku juga semakin dilanda gairah sehingga tanpa sadar tanganku mulai meremas-remas burungku sendiri.
“Ahh…”
Ah isteriku akhirnya jebol juga. Aku tahu itu. Tapi nampaknya Pak Karmin masih meneruskan aktivitasnya. Sebentar kemudian kaki isteriku diangkatnya ke kedua bahunya yang bidang dan kekar itu (meskipun sudah tua tapi tubuh pembantuku masih gagah akibat pekerjaannya yang secara fisik membutuhkan kekuatan). Dimainkan jari-jarinya di liang memek isteriku. Lenguhan-lenguhan isteriku kembali terdengar. Semakin kencang kocokan jari Pak Karmin pada memek isteriku. Dengan menggelinjang mengangkat-ngangkat paha isteriku kembali dibuat mabuk kepayang. Akhirnya kulihat batang kemaluan Mr. Karmin sudah diarahkan ke lobang kemaluan isteriku. Busseett gede juga nih punya si tua bangka. Semakin menggelegak gairahku ketika membayangkan bagaimana memek isteriku akan dihujami oleh benda sebesar itu.
Bless. Masuk. Gleg ludahku tertelan.
“Oohh.. Eyaahh.. Eenaakk.. Paakk..”.
Pelan-pelan dipompanya memek isteriku dengan godam si Mr. Karmin. Mulai menggila kembali goyangan pantat isteriku melayani rangsekan-rangsekan si batang besar itu.
“Geennjoott.. Yaahh.. Genjoott.. Oohh.. Ennakk Banngeett.. Oohh..”







Aku menyaksikkan tubuh isteriku terhentak-hentak naik turun akibat sodokan-sodokan yang bertenaga itu. Tangan Mr. Karmin tak tinggal diam menyenggamai buah dada isteriku yang telah menjulang tegak. Wuuhh gila, dahsyat sekali pemandangan yang kusaksikan ini. Setelah hampir 10 menit diangkatlah tubuh isteriku dan dibalikkannya menjadi posisi menungging.
Gaya ****** rupanya dikenal juga oleh Si Tua ini. Kembali liang memek isteriku dihunjam dari arah belakang. Konsistensi gerakan ****** yang maju mundur itu beserta lenguhan-lenguhan isteriku semakin mengobarkan hasratku.
“Ahh.. Aahh.. Ssooddooghh.. Kuaatt.. Kuat.. Paakkhh, oohh.. Giillaa..”
Pompaan Mr. Karmin semakin lama dibuat semakin bertenaga dan semakin cepat.
“Oo hh.. Yaa.. Beggiittuu.. Teruss.. Paakkhh..”
Kupikir bakalan selesai eh ternyata isteriku sekarang disuruh berdiri, Mr. Karmin menyetubuhinya sambil berdiri. Tanpa sadar aku menoleh ke lantai bawah ternyata si Pembantu Wanita memergokiku sedang mengintip. Karena jengah atau bagaimana Mrs. Karmin merona mukanya lalu menyingkir ke belakang dengan tergesa. Pembantuku adalah suami isteri.
“Yaahh.. Terruuss.. Mauuhh.. Keelluaarr.. Nihh Paakkh..”
“Aku sebentar laggii.. Juuggaa.. Ibbuu..”
“Baarrenng.. Yaahh.. Paakkh.. Ohh.. Ohh.. Yaahh.. Uuddaahh”
Sambil mengejang-ngejang keduanya melepas energi terakhir dan terbesar yang disertai ledakan kenikmatan luar biasa. Mr. Karmin akhirnya jebol juga pertahanannya. Begitu adegan selesai aku dengan perlahan sekali menutup pintunya. Kuturuni perlahan tangga menuju dapur kembali. Celanaku masih padat mnggembung tak terkira. Aku senewen ingin menuntaskan hasratku.
Ketika sampai dapur kulihat Mrs. Karmin sedang duduk termangu. Kami saling menatap dalam keadaan bingung dan resah. Kudekati dia ketika mulai terisak-isak meneteskan air mata, ingin kutenangkan hatinya. Mungkin kejadian tadi telah berulang kali berlangsung selama aku tidak di rumah.
“Sudah sering kejadianya Mbok?” tanyaku. Dia mengangguk.
“Maafkan isteriku yah”
Entah kenapa tiba-tiba mata kami bertatapan kembali. Selama ini dia tidak berani menatapku. Kali ini mungkin dia sedang kesepian dan masygul hatinya.
“Ayo ke kamarmu Mbok.”
Hasratku masih tinggi dan harus dituntaskan. Kami saat ini sedang masuk dalam situasi kejiwaan yang membutuhkan pertolongan satu sama lain. Plus gairah buatku. Ketika sampai kamarnya yang agak sempit itu, kusuruh dia duduk di ranjang. Kupegang tangannya dan kuelus. Sosok wanita ini sebenarnya tidak terlalu buruk. Kulit terang meskipun tidak semulus isteriku tapi lumayan bersih. Tinggi sedang dan hebatnya perut tidak terlalu melambung. Tetek cukup besar setelah kusadari saat ini. Dia selalu memakai kebaya dan kain.
Kepalanya ditimpakan di dadaku. Meskipun dia lebih tua dari aku namun dalam kondisi begini dia memerlukan kekuatan dari dada laki-laki. Kubiarkan meskipun dibarengi aroma bumbu dapur. Tapi tidak terlalu menyengat. Rambutnya otomatis megenai hidungku. Bau minyak rambut Pomade menyergap hidungku. Kucium-kucium dan kuendus-kuendus. Kujalari menuju ke telinga. Diam saja. Ke lehernya. Malah terdengar ketawa kegelian. Mulai kuusap lengannya. Semakin erat dia mendesakkan tubuhnya ke diriku. Sambil mengusap lengan kanannya naik turun sengaja kurenggangkan jariku sehingga menyentuh tipis teteknya. Terus kuulang sampai akhirnya kepalanya mulai bergoyang. Lalu kuelus langsung teteknya. Gemas aku. Dia mulai mendesah. Kuremas-remas lembut. Mulai melenguh. Kubaringkan. Menurut saja. Kubuka bagian dada dari kebayanya. Memang besar miliknya. Kuning agak pucat warnanya. Kuhisap-hisap. Menegak-negak kepalanya.
“Ehhmm.. Eehhf..”
Kusingkap kainnya dan kuelus pahanya.
“Ehh.. Ehhshs..”
Kuselusupkan tanganku jauh menuju pangkal pahanya. Kuusap-usap gundukannya.
“Ehhss.. Ehhss.. Oohh…” tergolek kanan kiri kepalanya.
Kutindih dia dengan mengangkangkan kakinya. Mulai kuselusuri dari tetek sampai leher kanan kiri dengan lidahku.
“Oohh.. Paakk.. Oohh..”
Kurenggut bibirnya yang tebal dengan bibirku. Kumasukkan lidahku menjangkau lidahnya. Pada mulanya pasif. Lalu dia mulai mengerti dan kami saling beradu lidah dan ludah. Berkecipak suara kuluman kami. Kutekan-tekan bagian bawah diriku sehingga tonjolan burungku menggesek wilayah memeknya. Mengerinjal pantatnya.
“Esshh.. Ehhss.. Oohh…” desahnya berulang-ulang.
Kami berdiri untuk melepas baju masing-masing setelah kubisikkan keinginanku. Kuamati dari ujung rambut sampai kaki. Keteknya dibiarkan berbulu, ah sensasional sekali. Baru kali ini kulihat wanita membiarkan keteknya berbulu. Isteriku licin sekali. Jembut mememknya lebat sekali dan cenderung tidak rapi. Luar biasa. Karena hasratku yang sudah tinggi sejak tadi langsung kugumul
Dia dan menjatuhkannya di ranjang. Kujilati kembali mulai dari kening, leher, pipi, tetek, ketek (di sini aku berlama-lama karena penasaran sekali dengan rasa bulunya), perut dan memeknya. Kumainkan lidahku memutari labia mayoranya.
“Oohh.. Paakk.. Ohh..”
Dipegangi kepalaku dan ditekan-tekannya sesuai keinginannya. Kumasuki klitorisnya dengan lidahku. Aku tidak jijik kali ini. Hasratku yang menggila telah mengalahkan kebiasaanku selama ini.
“Esshh.. Ahhss.. Esshh.. Oohh.. Mmass..”
Dia memanggilku Mas berarti kesadarannya mulai kaca balau. Kuremas pantatnya sebelum akhirnya kujebloskan kontolku ke memeknya yang telah banjir bandang itu. Kupompa maju mundur tanpa tergesa. Yang penting bertenaga dan merangsek ke dalam. Menggeliat-geliat kayak cacing kepanasan si Mrs. Karmin ini. Semakin dikangkangkan pahanya. Kupegang ujung telapak kakinya sambil aku terus menyodokinya.
“Yaahh.. Teruss.. Yangg dalaam .. Masshh.. Ohh.. Ennaakk banngeetts.. Shh.”
Kubaringkin miring lalu kulipat kaki kanannya ke depan dan kuhujami memeknya dari belakang. Kami bersetubuh dalam posisi berbaring miring (kebayangkan?). Kuubah posisi menjadi dog-style. Namun dia telungkup sehingga tingkat penetrasinya lebih maksimal. Benturan-benturan dengan pantatnya yang bulat membuatku gemas. Kugenjot sedalam-dalamnya memeknya yang rimbun itu.
“Yaahhss.. Ehhssh.. Oohhs…” begitu terus erangnya sambil membeliak-beliak.
Akhirnya setelah 23 menit kami menegang bersama dan mencurahkan cairan masing-masing berleleran di dalam memeknya. Cairan miliknya sampai tumpah ruang merembes keluar memeknya, punyaku juga demikian saking tidak tertampungya semprotan maniku.
Kubiarkan kontolku masih terbenam sambil aku tetap menindihnya. Aku jilatin lagi leher dan pipinya sampai kontolku sudah lemas tak berdaya. Tanganku masih aktif bergerilya mengusapi buah kembarnya yang masih mengencang. Kujilat-jilat dan kuhisap-hisap. Keringat kami campur aduk membanjiri spreinya yang sudah agak kusam itu.





****
Sejak saat itu bila aku pulang dari bepergian maka aku mengunjungi Mrs. Karmin terlebih dahulu untuk bersetubuh di kamarnya baru masuk rumah setelah maniku terhambur ke memeknya yang mudah basah itu. Malah boleh dikata sudah tidak pernah lagi menggauli isteriku sendiri.
Suatu kali Mr. Karmin memergokinya ketika mau ambil rokok, namun aku cuek saja kepalang lagi hot, tapi dia mafhum saja. Toh ibaratnya kami seperti tukar pasangan. Pernah terbersit di kepalaku untuk melakukan sex party berempat. Tapi gagasan itu belum terlaksana, karena aku masih merasa risih kalau rame-rame begitu.

TAMAT

Diposkan oleh Dee Namaku di 19:38
Posting Lama Langgan: Entri (Atom)

Peringatan ADMINSitus ini adalah situs yang berisikan materi-materi berbau pornografi atau menceritakan adegan seksual tanpa sensor, hanya kami tujukan bagi kalangan dewasa berusia 17 tahun keatas dan telah menikah.

Jika anda masih berada di luar cakupan tersebut atau tidak ingin membaca dan melihat materi-materi pornografi dan seksual, maka anda diharuskan untuk segera meninggalkan situs ini sebelum melangkah terlalu jauh.
Yahoo Chat


Cerita X Seru's Fan BoxCerita X Seru on Facebook
Our FacebookDee Karvov

Buat Lencana Anda

Cerita X Seru

Promosikan Halaman Anda Juga
Chat X Seru SMS Gratis

Server Status

You have 100 from 2867 Free SMS left
We use 7 server for faster SMS delivery


Send Free SMS 4 All

Phone:
Message: This is your Free SMS message, you may include your name or number here
SMS Char Left:
Click at the same number to send SMS
CLICK TO READ SMS REPLY
How To Send SMS ?





Cerita DewasaDaun Muda (41) Guru Murid (1) Lain-lain (17) Pemerkosaan (23) Pesta Seks (34) Sedarah (68) Sesama Jenis (13) Setengah Baya (43) Tukar pasangan (7) Umum (56) Artikel UnikCurhat (3) Humor (25) Kisah Inspirasi (17) Tips dan Triks (8) DownloadEbook (2) Gallery Photo (11) Video (20) Pengikut
Cerita X Seru | WPTheme by EZwpthemes

BloggerTheme By BloggerThemes.net
This template is brought to you by : allblogtools.com | Blogger Templates